Cegah Penyebaran Corona, Kemendag Setop Impor Pangan dari Tiongkok

Arief Kamaludin|KATADATA
Bea Cukai bekerja sama dengan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Kemananan Hasil Perikanan (BKIPM). Kemendag bakal menghentikan sementara impor komoditas pangan asal Tiongkok akibat penyebaran virus corona.
Editor: Ekarina
3/2/2020, 19.08 WIB

Kementerian Perdagangan (Kemendag) bakal menghentikan sementara impor komoditas pangan asal Tiongkok. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona yang terus merebak hingga 25 negara.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, kebijakan serupa diambil banyak negara. Terlebih lagi, badan kesehatan dunia (WHO) sudah menetapkan status gawat darurat akibat penyebaran virus corona yang menyebabkan ratusan korban meninggal dan belasan ribu orang terinfeksi. 

"Berkaitan dengan impor, memang bagi negara yang terjangkit ini sementara harus disetop," kata dia saat memantau harga komoditas pangan di Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/2).

(Baca: Impor Buah dan Sayur dari Tiongkok Tersendat, Tak Dipicu Virus Corona)

Namun demikian, Mendag belum bisa memastikan hingga kapan penghentian impor pangan dari Tiongkok  ini diberlakukan. Sebab, hal tersebut bergantung pada kondisi dan penanangan wabah di Negeri Panda.

Agus mencotohkan, saat menyebarnya virus infeksi saluran pernapasan akut (SARS) beberapa tahun silam, penghentian impor dilakukan dalam kurun waktu sembilan bulan. "Mudah-mudahan lebih cepat dari yang dulu. Kita semua berdoa, ini kan keadaan force majeure. Kita harus hadapi dengan bijak," kata dia.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjamin stok kebutuhan pangan masyarakat masih mencukupi hingga beberapa bulan ke depan. Sehingga, dia berharap kebijakan penghentian impor tidak akan mempengaruhi harga, ditambah masih ada sisa impor tahun lalu.

"Mestinya tidak perlu terjadi kelangkaan. Jangan sampai ini jadi akal-akalan pedagang untuk mau impornya lebih cepat," kata dia.

(Baca: Kematian Pertama Virus Corona di Luar Tiongkok Terjadi di Filipina)

Jumlah korban meninggal akibat terinfeksi virus corona di Tiongkok pada Senin (3/2) bertambah menjadi 361 orang. Sementara itu jumlah korban yang positif terinfeksi virus corona di Negeri Panda tersebut mencapai 17.205 orang.

Menurut laporan Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok (China’s National Health Commission) hari ini, Senin (3/2), ada tambahan korban meninggal sebanyak 57 orang, dan 2.829 kasus baru infeksi virus corona.

Komisi kesehatan Pemerintah Provinsi Hubei melaporkan ada 2.103 kasus positif virus corona baru dan 56 korban meninggal. Sehingga total korban meninggal di provinsi yang menjadi lokasi awal beredarnya virus menjadi 350 orang dan 11.177 orang lainnya terinfeksi.

Beberapa negara lainnya melaporkan adanya penambahan kasus positif virus corona yaitu Jepang bertambah tiga kasus (total 20), Korea Selatan tiga kasus (15), Vietnam satu kasus (7), Singapura dua kasus (18), Filipina satu kasus (2), India satu kasus (2), Jerman satu kasus (8), dan Uni Emirat Arab satu kasus (5).

Untuk mengantisipasi penyebaran virus lebih lanjut, semakin banyak negara menghentikan sementara transportasi dari dan menjuju Tiongkok. Terbaru, pemerintah Rusia menutup rute kereta api Moskow – Beijing sampai pemberitahuan selanjutnya.

Sedangkan Indonesia akan mulai menghentikan perjalanan dari dan menuju Tiongkok pada Rabu (5/2) pukul 00.00. Pemerintah juga melarang pendatang asal Tiongkok yang menetap di sana lebih dari 14 hari terakhir, masuk ke Indonesia.

Reporter: Tri Kurnia Yunianto