Presiden Jokowi: Tidak Masalah Uni Eropa Tak Beli CPO Indonesia

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) bersama Presiden Joko Widodo (tengah) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin berjalan usai meresmikan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDI Perjuangan di Jakarta, Jumat (10/1/2020).
Penulis: Rizky Alika
10/1/2020, 20.47 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, tidak masalah bila Uni Eropa tak membeli minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Indonesia. Sebab, komoditas itu bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri seperti biodiesel 20% (B20) dan biodiesel 30% (B30).

"Jika kamu (Uni Eropa) tidak beli CPO Indonesia, tidak apa-apa karena kami telah menjadikan kelapa sawit sebagai B20 dan B30," kata Jokowi saat menghadiri HUT PDI Perjuangan ke-47 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (10/1).

Jokowi mengatakan, Uni Eropa telah mengeluarkan isu bahwa sawit merupakan komoditas yang tidak ramah lingkungan. Padahal, kata dia, harga sawit lebih murah dibandingkan minyak bunga matahari.

Ia pun mempertanyakan maksud dari Benua Biru tersebut. Menurut dia, pernyataan Uni Eropa dapat menimbulkan perang ekonomi antarnegara. Karena itu, Jokowi menyarankan penggunaan kelapa sawit untuk konsumsi di dalam negeri.

(Baca: RI Siapkan Jurus Hadapi Uni Eropa Dalam Gugatan Diskriminasi Sawit)

Selain itu, ia meminta Indonesia untuk tidak mengekspor CPO terus menerus. Hal ini guna menghindari komoditas sawit Indonesia dipermainkan di pasar global.

Ia berharap, CPO yang diekspor dalam bentuk olahan setengah jadi atau produk jadi. Hal tersebut untuk mendorong hilirisasi produk sawit seperti biodiesel.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika