Pengusaha mal menargetkan penjualan retail meningkat sebanyak 50% pada periode Natal dan Tahun Baru 2020. Saat Natal, penjualan akan didominasi produk pakaian dan kebutuhan rumah tangga. Sedangkan penjualan produk makanan dan hiburan akan menjadi kebutuhan masyarakat saat pergantian tahun.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan saat ini masyarakat di daerah juga kerap memenuhi pusat perbelanjaan di kotanya masing-masing. Makanya ia optimis target peningkatan penjualan dapat tercapai.
“Peningkatan penjualan sekitar 30-50% apalagi banyak mal di daerah juga ramai,” kata Alphonzus saat dihubungi Katadata.co.id, Jumat (20/12).
(Baca: Libur Natal dan Tahun Baru, Berikut Jadwal Operasional 4 Bank Besar)
Alphonzus juga mengatakan midnight sale juga akan digelar saat mulai tahun baru. Makanya ia yakin mal di Jakarta tak akan sepi saat libur Nataru. “Karena yang di daerah akan (liburan) ke sini (Jakarta),” kata dia.
Untuk tahun depan, APBI memprediksi penjualan ritel berada di angka 8% lantaran ekonomi global dan konsumsi dalam negeri yang belum membaik. Alphonzus mengatakan mal tidak bisa berharap banyak mengingat indikator lain seperti penjualan otomotif dan properti belum oke saat ini.
“Bagaimanapun ini juga dampak dari ekonomi global,” ujarnya.
(Baca: Bos Alibaba Tanggapi Fenomena Mal Tutup di Berbagai Negara)
Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) mengatakan pertumbuhan pada kuartal III 2019 hanya mencapai 5,01%, turun dari kuartal sebelumnya sebesar 5,17%. Oleh karena itu, ritel tengah berbenah dengan cara menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar.
"Retail sedang anomali, artinya ada pergeseran dari bisnis konvensional menjadi model bisnis baru," ujar Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey bulan lalu.