Genjot Produksi Beras Bervitamin, Bulog Tambah 20 Mesin Pengolah

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Seorang memperlihatkan butiran beras di Perum Bulog diver DI Jakarta-Banten, Kelapa Gading, Jakarta, (10/1). Perum Bulog berencana melakukan pengadaan 20 mesin mixer (pencampur) fortifikan untuk meningkatkan produksi beras bervitamin.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
11/12/2019, 18.25 WIB

Perum Bulog berencana melakukan pengadaan 20 mesin mixer (pencampur) fortifikan untuk meningkatkan produksi beras bervitamin (fortifikasi). Direktur Pengembangan Bisnis Bulog Imam Subowo mengatakan, harga satu mesin pengolahan beras tersebut senilai Rp 100 juta per unit.

Saat ini, Bulog telah memiliki mesin pelontar fortifikan yang terdiri dari 3 unit di Karawang, Banyumas, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Kapasitas mesin tersebut mencapai 12-18 ton per hari.

"Minimal ditambah hingga jumlahnya 20 mesin. Seluruh provinsi harus ada karena langkah yang kami lakukan dari sisi infrastruktur, seluruh provinsi harus ada mesin mixer," kata Imam di kantornya, Jakarta, Rabu (11/12).

Ia menargetkan, pengadaan mesin tersebut dilakukan pada 2020. Nantinya, mesin filling beras fortifikan akan dikembangkan di Sumatera Utara, Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.

(Baca: Tekan Stunting, Bulog Target Salurkan 20% Beras Bervitamin Lewat BPNT)

Sementara, mesin kemas vakum fortifikan akan dikembangkan di Jakarta, Riau, Jogjakarta/Banyumas, Sulawesi Utara, Kalimatan Utara dan Timur, Sulaweisi Selatan dan Barat, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Tengah.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika