Kementerian Perdagangan (Kemendag) bakal menggelar operasi pasar di area tradisional dan modern. Upaya tersebut untuk mengamankan ketersediaan pasokan dan menjaga harga jual menjelang Natal dan tahun baru.
"Ini dalam rangka stabilisasi bahan pokok, khususnya beras," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Suhanto di kantornya, Jakarta, Jumat (8/11).
Kebijakan operasi pasar digelar berdasarkan hasil rapat dengan Kepala Perum Bulog Budi Waseso dan pengusaha retail modern di seluruh Indonesia.
(Baca: Harga Beras Naik, Bulog Gelontorkan 2 Ribu Ton Beras Operasi Pasar)
Dengan begitu, seluruh retail modern akan menjual beras medium dengan harga sesuai kebijakan. Tak hanya beras, retail modern akan menyediakan kebutuhan pokok lain seperti minyak goreng, gula pasir, dan daging sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Untuk memastikan pergerakan harga dan pasokan tetap stabil, Kemendag juga menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) menjelang Natal dan tahun baru. Rakornas dilakukan dengan Kepala Dinas Perdagangan di 34 provinsi.
Berdasarkan hasil rapat, kondisi bahan pokok saat ini terpantau normal. "Tidak ada gejolak apa pun," ujar dia.
(Baca: BPS Catat Rata-rata Harga Beras Terus Naik Sejak Agustus )
Ke depan, Kemendag juga akan koordinasi dengan 15 provinsi yang mayoritas penduduknya merayakan Natal. Penetrasi pasar dilakukan di tiap provinsi dan dipimpin oleh para Eselon I Kemendag. Pantauan terhadap pasokan dan harga bahan pokok terus dilakukan secara berkala hingga Natal dan Tahun Baru.
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga sejumlah kebutuhan pokok tercatat mulai meningkat. Beberapa di antaranya ialah beras medium, cabai merah, dan cabai rawit.
Rata-rata harga beras kualitas medium II tercatat sebesar Rp 11.700 per kilogram atau naik 1,74%. Kemudian, cabai merah besar seharga Rp 41.200 per kilogram atau naik 4,44%. Sementara, cabai rawit hijau meningkat tipis sebesar 0,74% atau Rp 47.450 per kilogram.