PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) (Persero) berhasil mencatat pertumbuhan laba 16,7% menjadi Rp 1,4 triliun selama periode Januari-September 2019. Direktur Utama SMI Edwin Syahruzad mengatakan capaian itu ditopang pendapatan yang naik 43,5% menjadi Rp 3,8 triliun hingga kuartal ketiga 2019.
Edwin menjelaskan masih menggeliatnya pembangunan infrastruktur jadi alasan mengapa pertumbuhan dapat tercapai. “Proyek infrastruktur masih jalan dan banyak sektor yang masih menarik minat,” katanya di Kepulauan Seribu, Kamis (10/10).
(Baca: Tol Jasa Marga yang Melintasi Ibu Kota Baru Diprediksi Rampung Oktober)
Tercatat, hingga September, SMI berhasil meraih pembiayaan Rp 58,4 triliun atau tumbuh 38,4% dari periode yang sama 2018. Jika dirinci, pembiayaan terdiri dari pembiayaan komersial yang mencapai Rp 55,7 triliun dan pembiayaan ke daerah yakni Rp 2,7 triliun.
Hingga tahun ini PT SMI terlibat dalam pembiayaan proyek infrastruktur mulai dari jalan tol, hingga energi. Beberapa tol baru yang ikut dibiayai adalah Jalan Tol Cibitung-Cilincing dan Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar.
SMI juga membiayai proyek panas bumi untuk pertama kalinya yakni PLTP Dieng Small Scale 10 megawatt yang dikerjakan PT. Geo Dipa Energy. Perseroan juga ikut dalam pembiayaan sektor pariwisata di Labuan Bajo.
(Baca: Tahun Ini Pemerintah Kerjakan Pengeboran di Tiga Wilayah Panas Bumi)
BUMN ini juga ikut membiayai proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan serta SPAM Lampung. “Ke depannya kami akan fokus pada infrastruktur perkotaan,” ujar Edwin.
Edwin mengatakan SMI akan terus mencari cara pembiayaan kreatif untuk mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Beberapa di antaranya adalah pembiayaan daerah, pembiayaan syariah, hingga cash deficiency support.
“Kami akan mengedepankan pembiayaan seperti itu,” ujar dia.