Kamar Dagang dan Industri (Kadin) akan menggelar Indonesia Infrastructure Week (IIW) ke-7 pada 6-8 November 2019 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Ketua Komite Tetap Pembiayaan Infrastruktur Kadin Diding S. Anwar berharap acara tersebut bisa membantu meningkatkan investasi dan memperbaiki daya saing infrastruktur.
Selain itu, acara tersebut diharapkan dapat meningkatkan sinergi antara pemerintah dan swasta. Sehingga kerja sama dengan investor dapat dibangun dengan baik.
“Ini sejalan dengan langkah pemerintah yang terus mengakselarasi pembangunan infrastruktur nasional," kata Diding di Menara Kadin, Jakarta (10/10).
Pemerintah memang terus meningkatkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 420,5 triliun. Nilai itu merupakan 17,2% dari total belanja 2019 sebesar Rp 2.439,7 triliun.
Pada tahun depan, pemerintah berencana menaikkan anggaran infrastruktur sebesar 4,9% menjadi Rp 419,2 triliun. Nilai anggaran infrastruktur tersebut merupakan yang terbesar di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti terlihat dalam grafik di bawah ini:
Di sisi lain, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) berusaha menggenjot saham infrastruktur. Bappenas mencatat saham infrastruktur pada 2017 hanya sebesar 43% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pada 2024 diharapkan meningkat hingga 50% terhadap PDB.
Target tersebut membutuhkan investasi infrastruktur sebesar US$ 429,7 miliar atau 6,1% dari PDB pada 2020-2024. Untuk mewujudkannya, pemerintah mendorong peran sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA).
Diding menambahkan, stimulus kebijakan pemerintah telah membuka peluang untuk mengembangkan industri konstruksi. Hal ini dapat menjadikan Indonesia sebagai pasar infrastruktur yang dinamis di dunia.
(Baca: Peringkat Daya Saing Indonesia Turun, Makin Tertinggal dari Malaysia)
Managing Director Tarsus Indonesia (Organizer IIW 2019) Tri Turturi menyampaikan acara IIW merupakan platform bagi para pelaku bisnis dan penyedia solusi di bidang infrastruktur. Dengan demikian, pengusaha dapat mengetahui lebih detail terkait informasi, tantangan, maupun peluang dalam memaksimalkan proyek-proyeknya.
"Seluruh pemain kunci dalam rantai pasok industri infrastruktur Indonesia akan dipertemukan," ujar Tri.
Menurutnya, IIW akan dihadiri oleh sekitar 16 ribu pengunjung, mulai dari profesional pada sektor energi, air & pengolahan limbah, perkeretaapian, pelabuhan, utilitas, konstruksi serta transportasi. Acara tersebut akan mengusung tema “Infrastuktur 4.0: Mengukur Kesiapan Pendanaan dan Sumber Daya Manusia di Indonesia”.
IIW akan menghadirkan sembilan segmen pameran infrastruktur antara lain InfraEnergy Indonesia, InfraPorts Indonesia, InfraSecurity Indonesia, InfraRail Indonesia, InfraWater Indonesia, Trenchless Indonesia, Special Economic & Industrial Zones (SEIZ), Tourism Indonesia dan Indonesia Logistics Summit.
Adapun, IIW digelar dengan melibatkan pemerintah yang diwakili oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta berbagai perusahaan swasta.
(Baca: Saham PTPP Diprediksi Turun Karena Pemangkasan Target Laba)