Harga Beras Naik, Bulog Gelontorkan 2 Ribu Ton Beras Operasi Pasar

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Bulog akan menggelontorkan 2 ribu ton beras lewat operasi pasar untuk mengantisipasi kenaikan harga.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
24/9/2019, 12.03 WIB

Perum Bulog (Persero) menggelontorkan dua ribu ton beras melalui kegiatan operasi pasar  khusus wilayah Jakarta. Upaya ini dilakukan untuk mengantispasi harga beras yang mulai beranjak naik.

“Harga beras mulai naik karena panen sudah selesai. Dari harga gabah naik, kemuidan sebabkan harga beras juga jadi mahal,” kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di kantornya, Jakarta, Selasa (24/9).

Operasi pasar akan digelar di 20 pasar tradisional di Jakarta, seperti Pasar Senen, Pasar Lenteng Agung, Pasar Kramat Jati, Pasar Klender, Pasar Cempaka Putih, dan Pasar Kebayoran Lama.

(Baca: Bulog Jual Beras Bervitamin Tanpa Perlu Dicuci)

Bulog  menggelar operasi pasar dengan melepas 20 truk yang mengangkut sejumlah bahan pangan. Tak hanya beras, Bulog juga akan menggelontorkan gula pasir dan minyak goreng lewat operasi pasar. 

Beras Medium Plus akan dijual kepada konsumen seharga Rp 8.600 /kg, Beras Medium Plus 5 kg Rp 8.600 /kg, dan Beraskita Premium II 5 kg Rp 11.000 /kg.  Sementara setiap pack, harga jual Beras Medium Plus 50 kg ke konsumen seharga Rp 430.000 /pcs, Beras Medium Plus 5 kg Rp 43.000 /pcs, dan Beraskita Premium II 5 kg seharga Rp 55.000 /pcs.

Kantor Wilayah Bulog seluruh Indonesia melaksanakan operasi pasar melalui pengecer di pasar tradisional, retail modern, jaringan Sahabat Rumah Pangan Kita (RPK), sinergi BUMN serta Distributor.

BULOG juga memperluas jaringan dan titik distribusi sampai dengan titik kantor kelurahan/desa, pemukiman padat penduduk, maupun warung/toko di tingkat desa.

(Baca: Kemarau Panjang, 454 Hektare Lahan Sawah di Lebak Gagal Panen)

Operasi pasar di seluruh Indonesia akan dilakukan sebanyak 15 ribu ton per hari. Total, Bulog sudah menyiapkan 500 ribu ton stok beras untuk operasi pasar hingga akhir tahun.

Adapun sealisasi pelaksanaan operasi pasar oleh Bulog atau Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) hingga 23 September 2019  telah mencapai 333.401 ton, dengan rata-rata realisasi penyaluran per hari 1.126 ton. Khusus DKI, realisasi kegiatan KPSH hingga 23 September 2019 mencapai 42.026 ton, dengan rata-rata realisasi per hari 2.159 ton.

Kenaikan rata-rata kegiatan KPSH, menurutnya menupakan sinyal bahwa pasar tenagh membutuhkan pasokan lebih banyak untuk meredam potensi gejolak harga menjelang akhir tahun. Hasil pencatatan harga oleh BPS menunjukkan bahwa harga beras secara umum di tingkat konsumen mulai mengalami trend kenaikan walaupun tidak signifikan.

Harga beras IR-64 III di Pasar Induk Beras Cipinang di tingkat grosir sebesar Rp 9.025/kg. Sedangkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) menunjukkan, harga beras medium II di tingkat eceran sebesar Rp 11.550/kg.

Namun memperhatikan pola pergerakan harga beras tahunan menunjukkan trend kenaikan harga beras sampai akhir tahun, hal ini yang harus diantisipasi dari sekarang melalui kegiatan KPSH yang masif sehingga kenaikan harga menjelamg akhir tahun dapat dicegah.

Reporter: Rizky Alika