PT Waskita Karya (Persero) Tbk menargetkan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated (layang) telah beroperasi pada Hari Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Direktur Operasi II Waskita Karya Bambang Rianto menargetkan bulan ini konstruksi tol tersebut mencapai 98%.
Bulan depan pekerjaan tol ini ditargetkan rampung seluruhnya. Sebelum dioperasikan, Tol Layang Jakarta-Cikampek harus melewati uji laik operasi. "Uji laik itu progresnya harus 100% di bulan Oktober," ujarnya saat ditemui di bincang media, di Jakarta, Selasa (10/9).
(Baca: Lama Dinanti, Tol Layang Jakarta-Cikampek Beroperasi Akhir Tahun)
Bambang juga menjelaskan tahap pengaspalan jalan tol hampir seluruhnya telah rampung kecuali di kilometer 17. Setelah seluruhnya diaspal, proses dilanjutkan dengan menutup sambungan siar muai pada jalan layang. Terakhir adalah pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) dan rambu lalu lintas.
"Jadi kalau bicara pembatas, berarti semua lantai sudah selesai. Lanjut PJU dan rambu-rambu," ujarnya.
Tol yang dioperasikan oleh PT. Jasa Marga (Persero) Tbk ini pembangunannya dilakukan oleh Waskita dan PT. Acset Indonusa Tbk. Waskita memborong 51% konstruksi, sedangkan Acset sebesar 49%.
Adapun tol ini memiliki panjang 36,4 kilometer (km), dengan total nilai investasi sebesar Rp 11,363 triliun melalui kredit sindikasi bank. Kucuran pinjaman ini berasal dari sindikasi 16 bank konvensional, bank syariah, dan lembaga keuangan non-bank.
Bank konvensional dan lembaga keuangan non-bank menyalurkan Rp 8,9 triliun, sedangkan bank syariah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 2,4 triliun.
Sebelumnya, proyek ini sempat terhambat karena adanya pengerjaan konstruksi Light Rail Transit (LRT) Cawang-Bekasi, dan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Pada akhir tahun lalu, Kementerian Perhubungan akhirnya mendahului proyek Japek II. Proyek LRT dan Kereta Cepat Bandung-Jakarta dihentikan sementara di kilometer 11 hingga 17 tol Japek.
(Baca: Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II Belum Bisa Dilalui Saat Lebaran)
"Kami akan minta LRT dan Kereta Cepat tidak dulu berkonstruksi di daerah kilometer 11-17. Jadi sementara tidak ada kegiatan di sana," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, akhir tahun lalu.