Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap maskapai luar negeri dapat memanfaatkan slot tambahan penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Terlebih, keberadaan bandara baru membuat kapasitas penumpang bandara di Yogyakarta meningkat drastis.
Dengan banyaknya maskapai luar negeri yang nantinya mendarat ke Bandara Internasional Yogyakarta, Jokowi berharap jumlah turis asing ke Indonesia juga semakin meningkat. Hal tersebut dapat meningkatkan devisa bagi Indonesia.
“Ya nanti kami harapkan kalau sudah datang yang direct flight dari penerbangan-penerbangan luar negeri, baru kami berhitung,” kata Jokowi ketika meninjau Bandara Internasional Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo, Kamis (29/8).
(Baca: Jokowi Klaim Pembangunan Bandara Kulonprogo yang Tercepat di Dunia)
Jokowi menjelaskan, bandara yang kerap disebut Bandara Kulon Progo itu dapat menampung 20 juta orang setiap tahunnya. Sementara, Bandara Adisutjipto hanya dapat menampung 1,8 juta orang per tahun.
“Lompatannya berapa kali dari 1,8 juta menjadi 20 juta? Jadi bayangkan,” katanya.
Hingga saat ini, perkembangan pembangunan Bandara Kulon Progo mencapai 74%. Menurut Kepala Negara, pembangunan bandara tersebut direncanakan selesai pada Desember mendatang. Bandara bakal terkoneksi juga dengan kereta yang pembangunannya rampung Maret 2020.
“Sehingga Lebaran 2020 sudah bisa operasi full 100%,” katanya.
Jokowi juga mengatakan, Bandara Kulon Progo akan terkoneksi dengan jalan tol. Hanya saja, dia belum bisa memastikan rencana pembangunan jalan tol menuju bandara tersebut.
“Itu tugasnya Pak Gubernur (Yogyakarta) beserta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” kata dia.
(Baca: Bandara Baru Yogya: Megah, Tahan Gempa dan Tsunami)
Dalam peninjauannya ke Bandara Internasional Yogyakarta, Jokowi didampingi istrinya, Iriana. Hadir pula Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Kemudian, ada pula Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi, dan Kapolda Yogyakarta Irjen Pol Ahmad Dofiri.