Harga cabai merah di sejumlah daerah melonjak hingga puluhan ribu rupiah per kilogram. Bahkan, di beberapa daerah, komoditas ini diperdagangkan sampai menyentuh Rp 100 ribu seperti di pasar tradisional Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Sebelumnya, cabai merah di pasar tersebut hanya Rp 60 ribu per kilogram. Kenaikan ini, menurut para pedagang di sana, karena pasokan semakin sedikit terutama dari Aceh. Sementara itu para petani di Langkat banyak yang belum panen.
Akibatnya, banyak konsumen beralih ke cabai hijau yang harganya lebih murah sekitar Rp 45 ribu tiap kilonya. “Kondisi ini jelas sangat mempengaruhi para ibu rumah tangga yang membeli kebutuhan pokok terutama cabai merah,” kata Nasbah, seorang pembeli di Stabat, Kamis (22/8).
Bila kondisi ini terus berlanjut, dia khawatir para pemilik rumah makan juga akan menaikkan harga lantaran mahalnya harga cabai merah. Akibatnya masyarakat mesti membeli makanan dasar makin mahal.
Di Cianjur, harga cabai di sejumlah pasar tradisional juga masih tinggi mencapai Rp 75ribu per kilogram. Harga ini diperkirakan terus merangkak naik karena minimnya stok akibat gagal panen di tingkat petani.
Sulaeman (42) pedagang sayuran di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, mengatakan komoditas lain yang harganya masih tinggi yakni sayur-mayur. “Harga cabai rawit saat ini terus naik, dari Rp 70 ribu menjadi Rp 75 ribu per kilogram, sedangkan cabai merah masih di angka Rp 70 ribu per kilogram dari harga normal Rp 35 ribu,” katanya.
(Baca: Harga Cabai Masih Mahal, Pemerintah Belum Lakukan Upaya Stabilisasi)
Sama dengan harga cabai rawit, harga kentang terus menanjak dari Rp 10 ribu menjadi Rp 15 ribu, dan hari ini mencapai Rp 18 ribu per kilogram. Kenaikan harga tersebut akibat banyak petani yang gagal panen seiring kemarau panjang. Hasilnya tidak maksimal sehingga berdampak terhadap minimnya stok dan harga melambung.
Sementara harga daging ayam potong di sejumlah pasar di Cianjur berangsur normal. Dede Iman (24), penjual ayam potong di Pasar Induk Pasirhayam, mengatakan harga ayam potong menjadi Rp 33 ribu per kilogram. “Harganya mulai normal dua hari setelah Hari Raya Idul Adha, meskipun sempat bertahan di angka Rp36.000 per kilogram menjelang hari raya,” katanya.