Pemerintah Tuding Eropa Pakai Strategi Terstruktur Serang Biodiesel RI

Arief Kamaludin | Katadata
biodiesel
26/7/2019, 16.49 WIB

Kementerian Perdagangan menuding Uni Eropa menggunakan strategi terstruktur, sistematis, dan masif untuk mengisolasi biodiesel Indonesia. Sebab, Uni Eropa kerap mengeluarkan kebijakan untuk menyerang biodiesel Indonesia, yang terbaru yaitu bea masuk anti-subsidi.

Direktur Pengamanan Perdagangan Pradnyawati menuding Uni Eropa tidak menginginkan produk minyak kelapa sawit Indonesia bersaing dengan minyak nabati lainnya. Harga minyak kelapa sawit memang lebih murah dibandingkan minyak kedelai dan rapeseed.

Maka itu, gempuran dilakukan dengan menerbitkan kebijakan yang dianggap legal oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). "Sudah terbaca ini grand strategy yang terstruktur, sistematis, dan masif," kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat (26/7).

(Baca: Kena Pukulan Ganda Uni Eropa, RI Disarankan Cari Pasar Baru Biodiesel)

Selain bea masuk anti-subsidi, beberapa kebijakan dan isu yang telah digunakan Uni Eropa yaitu bea masuk anti-dumping, pelanggaran hak anak dan orang hutan, deforestasi, dan isu kesehatan. "Semua hal diangkat agar palm oil tidak membanjiri negara mereka," ujarnya.

Pada 2013, Uni Eropa pernah menerapkan kebijakan bea masuk anti-dumping terhadap biodiesel Indonesia dan Argentina. Namun, kedua negara berhasil memenangkan gugatan di Mahkamah Uni Eropa (Eropa European Court of Justice) dan WTO. Kebijakan bea masuk tersebut akhirnya dihapus.

Halaman: