Ekonom Peringatkan Perang Dagang Jepang-Korsel Lebih Berisiko Bagi RI

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Suasana kegiatan ekspor impor di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara (28/6).
9/7/2019, 08.44 WIB

Ketegangan politik antara pemerintah Jepang dan Korea Selatan berbuntut pada hubungan dagang kedua negara. Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal memperingatkan pemerintah untuk waspada. Sebab, bagi Indonesia, dampak perang dagang Jepang-Korsel lebih buruk dibandingkan perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok.

Ia menjelaskan, Jepang dan Korea Selatan telah membangun rantai produksi global (global production network) dan rantai nilai global (global value chain). “Sehingga secara ekonomi Indonesia lebih terikat dengan Jepang daripada Tiongkok,” kata dia kepada katadata.co.id, Senin (8/7).

(Baca: BKPM Optimistis Pertumbuhan Investasi Tahun Ini Capai Dua Digit)

Ditambah lagi, Jepang dan Korsel lebih dekat secara geografis dengan Indonesia. Ketegangan dagang antarkedua negara bisa berdampak terhadap investasi dan ekspor Indonesia. Apalagi, porsi investasi asing langsung (FDI) dari Jepang dan Korsel di Indonesia termasuk besar.

"Jadi akan tercermin di pertumbuhan ekonomi kalau tensi dagang berlangsung cukup lama," ujarnya.

Halaman: