Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil jenis Low Cost Green Car (LCGC) pada Mei 2019 sebesar 18.271. Angka tersebut turun 16,88% dibandingkan Mei 2018 sebanyak 21.982.
Dengan jumlah penjualan tersebut, porsi penjualan mobil LCGC Astra masih menjadi yang terbesar, yaitu mencapai 13.511 unit atau 74%. Namun, pangsa pasarnya menurun dibandingkan bulan April lalu yang sebesar 14.665 unit atau 76%. Padahal, pasar mobil jenis ini sebelumnya sempat digadang menjadi salah satu penopang pertumbuhan penjualan mobil nasional.
Dari data penjualan mobil yang diterima Katadatada.co.id, Jumat (21/6), penurunan jumlah penjualan LCGC seiring dengan penjualan mobil secara umum yang mencapai 84.146 atau turun 16,2% dibandingkan Mei 2018. Penjualan tersebut terbagi atas Grup Astra --yang menaungi agen tunggal pemegang merek (ATPM) Toyota, Daihatsu, Isuzu dan Peugeot-- sebanyak 45.147 unit. Sementara non-Astra sebanyak 38.999 unit.
(Baca: Jejak Suram Mobil Nasional, Bagaimana Nasib Esemka?)
Penjualan mobil terbanyak masih dipegang merek Toyota dengan jumlah 29.280 unit atau naik 0,92% dibandingkan penjualan tahun lalu pada periode sama sebesar 29.013 unit. Kemudian, di posisi kedua adalah Daihatsu sebesar 14.178 unit atau turun 20% dibandingkan penjualan tahun lalu sebesar 17.733 unit.
Jumlah penjualan terbanyak pada peringkat ketiga diduduki oleh Mitsubishi sebanyak 11.761. Namun, penjualan Mitsubishi juga tercatat mengalami penurunan 30,6% dibandingkan Mei 2018 sebanyak 16.967.
Selanjutnya, penjualan Honda pada Mei mencapai 11.048 atau turun 22,8% secara tahunan. Lalu, penjualan Suzuki sebanyak 8.775 unit atau turun 30,1% dibandingkan tahun lalu pada periode sama.
Sementara pada kelompok lainnya, penjualan tercatat sebesar 6.211 unit atau turun 19,4%. Isuzu sebanyak 1.682 unit atau turun 14%, Nissan 1.204 atau naik 389%, dan Peugeot 7 atau turun 50%.
(Baca: Terdampak Momen Pemilu, Penjualan Mobil April 2019 Anjlok 14,3%)
Sekertaris Umum Gabungan Industri Otomotif Indonesia (GAIKINDO), Kukuh Kumara memperkirakan industri otomotif diprediksi masih akan tumbuh dengan target penjualan di kisaran 1,1 juta unit mobil, atau tidak berbeda jauh dibandingkan capaian penjualan mobil 2018 sebesar 1,15 juta unit. Pembangunan infrastruktur jalan dari barat hingga timur Indonesia diperkirakan akan menjadi salah satu katalis pertumbuhan industri.
Kukuh mengatakan pembangunan infrastruktur jalan berperan penting mendorong pertumbuhan ekonomi serta penjualan kendaraan. Sebab, dengan pembangunan yang merata diharapkan menyebabkan aktivitas ekonomi di daerah menggeliat, sehingga daya beli meningkat. "2019 prediksinya penjualan mobil baru akan mencapai 1,1 juta unit dengan target produksi 1,3 juta unit," ujarnya.