Kementerian PUPR Bangun 22.000 Sambungan Pipa Air Limbah di Pekanbaru

Katadata | Arief Kamaludin
Ilustrasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) membangun 22.000 sambungan pipa air limbah di Pekanbaru
14/6/2019, 14.20 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun jaringan pipa melalui Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) Terpusat Skala Perkotaan di 22.000 Sambungan Rumah (SR) Pekanbaru, Riau. Jaringan pipa ini untuk meningkatkan layanan sanitasi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap pembangunan ini bisa mencegah pencemaran badan air tanah dari limbah domestik rumah tangga dan daerah perniagaan yang langsung dibuang ke sungai. "Diharapkan adanya program ini dapat meningkatkan kualitas lingkungan yang bersih dan sehat," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Katadata.co.id, Kamis (13/6).

Proyek Jaringan Perpipaan Limbah Kota Pekanbaru terbagi atas dua paket. Paket pertama, Pembangunan Perpipaan Air Limbah Kota Pekanbaru Area Selatan (SC1) sepanjang 19,7 kilometer (km) yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Wijaya Karya dan PT. Karaga Indonusa Pratama Kerjasama Operasi (KSO) dengan nilai kontrak tahun jamak sebesar Rp 203,7 miliar.

(Baca: Kementerian PUPR Siapkan Rumah Bersubsidi untuk Milenial)

Proyek SC1 telah dimulai pada 1 November 2018 dengan target selesai pada 28 Desember 2020. Saat ini progres pengerjaan fisiknya telah mencapai 17,54 % dan progres keuangan 15,55 %. Nantinya jaringan pipa menjangkau sanitasi masyarakat di tiga Kelurahan yakni Kelurahan Kampung Melayu, Kelurahan Kampung Tengah, dan Kelurahan Jadirejo.

Paket kedua yaitu Pembangunan Perpipaan Air Limbah Kota Pekanbaru Area Selatan (SC2) sepanjang 17,8 km yang dikerjakan oleh PT. Hutama Karya dan PT. Rosa Lisca senilai Rp 144,2 miliar. Ruang lingkup pekerjaan berupa pekerjaan instalasi perpipaan bagi 11.000 SR di Kelurahan Kedungsari, Rejosari, Sukajadi dan Pulau Karoma.  Kemajuan pembangunan fisik proyek SC2 sudah mencapai 17%. 

(Baca: Kementerian PUPR Anggarkan Rp 540 miliar untuk Infrastruktur Desa)

Reporter: Fariha Sulmaihati