Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan ketersediaan bahan pokok terjaga hingga Lebaran 2019 Dengan begitu, ia berharap selama Mei-Juni 2019 bisa terjadi deflasi.
"Ketersediaan bahan pokok dan harga terkendali, inflasi juga terkendali. Bahkan saya harap bulan ini dan bulan depan tidak ada kenaikan harga, yang ada terjadi deflasi," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin (27/5).
Sejauh ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah memantau langsung ketersediaan pangan melalui penetrasi pasar. Tujuannya, untuk mengawal dan menjaga ketersediaan bahan pokok serta mengantisipasi kenaikan permintaan menjelang Idul Fitri.
Penetrasi pasar dilakukan dengan mengawasi 205 pasar rakyat yang terbagi di 82 kabupaten/kota. Kegiatan ini dilakukan oleh tim yang terdiri dari 240 orang selama 27 Mei hingga 4 Juni 2019.
(Baca: Kemendag Jamin Stok Bahan Pokok Terjaga Sampai Idul Fitri )
Untuk menjaga kestabilan pasokan, Kementerian juga menggelar pasar murah setiap Ramadan. Dalam pasar murah, sejumlah penjual mematok harga bahan pokok di bawah harga pasar. Seperti harga bawang putih yang dijual Rp 20 ribu per kilogram dan daging beku Rp 70 ribu per kilogram.
Sebelumnya, Sekjen Karyanto Suprih memastikan harga bawang putih berangsur turun. Satuan Petugas (Satgas) Pangan juga akan menindak sejumlah distributor yang menjual harga bawang putih melebihi batas ketentuan maksimum.
Sebab, Kemendag bersama dengan distributor telah menyepakati kisaran harga jual bahan pokok. "Intinya adalah jika stok ada, tidak ada alasan menaikkan harga barang," ujarnya.
(Baca: Kenaikan Harga Bawang Putih Ditaksir Rugikan Konsumen Rp 2,6 Triliun )