Kebutuhan bahan pokok relatif meningkat selama bulan suci Ramadan dan Lebaran. Untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama sejumlah pelaku usaha dan asosiasi menggelar pasar murah guna menjangkau langsung bahan pokok ke tangan konsumen.
Kegiatan pasar murah yang digelar Kemendag salah satunya di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat), Sawangan, Depok pada 20-21 Maret ini. Bazar yang digelar setiap Ramadan tersebut menghadirkan 31 pelaku usaha. Sebelumnya, pasar murah dilaksanakan di Kantor Pusat Pengembangan Sumber Daya Kemetrologian, Bandung pada 16-17 Mei 2019.
Bazar juga akan digelar di Jakarta yaitu kantor Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu, dan kantor pusat Kemendag. "Ada 31 stan, terdiri dari 14 penjual bahan pokok, 4 pelaku usaha pangan olahan, 5 pelaku usaha retail anggota Aprindo, serta 7 UKM binaan Kemendag," kata Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Tuti Prahastuti di Pusdiklat Kemendag, Depok, Senin (20/5).
(Baca: Kemendag Pastikan Kelancaran Distrubusi Bahan Pokok Jelang Lebaran )
Beberapa penjual dan perusahaan yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan pasar murah ini di antaranya Perum Bulog, Industri Jabar, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), Asosiasi Distributor Daging Indonesia, dan Asosiasi Importir Daging Sapi. Kemudian ada Asosiasi Telur Ayam, Asoasi Telur, Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo), serta Asosiasi Produsen Tepung Terigu.
Selain itu, ada pula Salim Ivomas Pratama, Agromix, Tunas Maju Makmur, Mayora, So Fresh, Diamond Fair, Sosro, dan Miramas Utama. Di luar itu, peretail modern turut hadir seperti Giant Supermarket, Alfamart, Lotte, dan Hypermart, serta pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mitra Kemendag.
Pada bazar tersebut, pengunjung dapat memperoleh sejumlah bahan pokok di bawah harga pasar. Salah satunya harga bawang putih yang dijual Rp 20 ribu per kilogram. Ada pula minyak goreng, daging sapi, telur, beras, minyak goreng, dan beberapa bahan pokok lainnya.
Bazar digelar agar masyarakat dapat mengakses bahan pokok dengan harga terjangkau. Tuti menyatakan bazar Ramadan atau pasar murah yang digelar Kemendag pada tahun lalu mampu menarik animo masyarakat cukup besar, dengan omzet penjualan lebih dariRp 2 miliar.
(Baca: Jelang Ramadan, Pemerintah Jaga Stok Pangan, BBM, dan Transportasi)
Sekretaris Jenderal Karyanto Suprih menyatakan pihaknya memastikan harga bahan pokok aman menjelang Idul Fitri. Pemerintah bersama asosiasi akan bekerja sama dalam menjaga pasokan. "Jadi harga aman, tidak boleh naik," ujarnya.
Ia pun menenkankan, masyarakat jangan menganggap kenaikan harga bahan pokok pada hari raya sebagai hal yang lumrah. Sebab, harga bahan pokok seharusnya bergerak stabil dan pasokannya terjaga. "Di dunia, hari raya biasanya ada hujan diskon. Di Indonesia terbalik. Tak wajar hari besar keagamaan lalu harga bahan pokok naik," ujarnya.