Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah Terbangun 17,38%

ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA
Menteri BUMN RIni Soemarno menyaksikan Tunnel Walini yang berhasil ditembus saat pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/5/2019).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
14/5/2019, 14.45 WIB

Progres pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 17,38% yang ditandai dengan ditembusnya Terowongan (Tunnel) Walini di Jawa Barat setelah dikerjakan selama 15 bulan.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra mengatakan, pengerjaan terowongan tersebut merupakan salah satu prioritas proyek KCJB seiring  tingkat kesulitan dan durasi pengerjaan yang lama. Dengan rampungnya bagian tersebut, dia optimistis pembangunan bagian lainnya yang sedang dikerjakan bisa segera rampung.

"Pembangunannya sedang digelar secara masif dan merata di berbagai titik guna mencapai target progress pada akhir tahun sebesar 59,78%," kata Chandra dalam keterangan resmi, Selasa (14/5).

(Baca: China Railway Tertarik Berinvestasi Infrastruktur di Jabar)

Terowongan sepanjang 608 meter tersebut merupakan tunnel pertama yang berhasil ditembus, dari total 13 tunnel sepanjang jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Berlokasi di Cikalongwetan, Bandung Barat terowongan ini memiliki diameter dalam 12,6 meter dan diameter luar 14,3 meter.

Sementara stasiun kereta cepat Walini menurut rencana juga akan terkoneksi dengan moda transportasi umum. Dengan luas area sekitar 1.278 hektar, Walini diproyeksi menjadi salah satu titik kawasan hunian terintegrasi alias Transit Oriented Development (TOD).

(Baca: Datangkan Bor Raksasa, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dikebut)

Setelah menembus terowongan di Walini, KCIC selanjutnya menargetkan pengerjaan Tunnel 1 Halim pada pertengahan tahun ini. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan mesin bor Tunnel Boring Machine (TBM) yang didatangkan dari Tiongkok.

Seremoni Terowongan Walini ini disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia Xiao Qian, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna, dan Direktur Jendral Pengadaaan Tanah Arie Yuriwin.

Reporter: Ihya Ulum Aldin