Triwulan I-2019, Volume Penjualan Semen Indonesia Turun 4%

Arief Kamaludin|KATADATA
Semen Indonesia
Penulis: Ihya Ulum Aldin
16/4/2019, 16.22 WIB

PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) mencatatkan penurunan volume penjualan semen sebesar 4,19 persen pada triwulan I-2019, dari 7,45 juta ton menjadi 7,13 juta ton. Penurunan terjadi baik di Semen Indonesia maupun anak usahanya di Vietnam, Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC).

Menurut data perusahaan, penjualan semen perusahaan pelat merah ini turun 1,8 persen dari 6,85 juta ton menjadi 6,73 juta ton. Sementara, TLCC juga mengalami penurunan volume penjualan secara drastis sebesar 31,77 persen dari 594,1 ribu ton menjadi 405,3 ribu ton.

Penjualan Semen Indonesia masih terbantu dengan perusahaan yang baru diakuisisinya dari Holderfin B.V, yakni PT Solusi Bangun Indonesia (SBI). Volume penjualan Semen Indonesia secara grup yang sudah digabung dengan SBI menjadi meningkat 19,24 persen dari 7,45 juta ton menjadi 8,88 juta ton. Volume penjualan SBI sendiri tumbuh 5,32 persen dari 1,65 juta ton menjadi 1,74 juta ton.

Tahun lalu Semen Indonesia membukukan pertumbuhan laba bersih 86,9 persen, dari Rp 1,62 triliun menjadi Rp 3,07 triliun. Lonjakan laba bersih tahun lalu ditopang pertumbuhan pendapatan dari Rp 27,8 triliun di 2017 menjadi Rp 30,6 triliun pada 2018.

(Baca: Target Penjualan Semen Indonesia Naik 5% usai Akuisisi Solusi Bangun)

Setelah terkonsolidasi dengan SBI, Semen Indonesia menargetkan penjualan semen mereka tumbuh moderat mengikuti kebutuhan dalam negeri tahun ini. Sekretaris perusahaan Semen Indonesia, yang juga menjabat Direktur SBI, Agung Wiharto memperkirakan kebutuhan semen domestik tahun ini tumbuh antara 4 - 5 persen. "Kami akan ikuti itu supaya market share (pangsa pasar) kami terjaga," katanya beberapa waktu lalu.

Penjualan Industri Semen Nasional Masih Tumbuh

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat penjualan semen secara nasional mengalami kenaikan sebesar 3,23 persen pada triwulan I-2019 menjadi 16,95 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu 16,42 juta ton. Total penjualan tersebut merupakan penjualan di tingkat domestik dan ekspor produk semen dan klinker.

Berdasarkan data ASI, pertumbuhan penjualan semen paling tinggi di dalam negeri, terjadi di daerah Yogyakarta. Dibandingkan triwulan I-2018, penjualan di daerah tersebut tumbuh hingga 57,31 persen dari 246,1 ribu ton menjadi 387,2 ribu ton pada triwulan I-2019.

Sementara di beberapa daerah lain di Indonesia, terjadi penurunan volume penjualan semen. Penurunan penjualan tertinggi terjadi di area Jakarta yakni sebesar 12,92 persen menjadi 1,05 juta ton. Kemudian Jawa Tengah sebesar 10,27 persen menjadi 1,88 juta ton di triwulan I-2019.

(Baca: Akuisisi Holcim Rampung, Penjualan Semen Indonesia Melonjak 24%)

Adapun penjualan semen di pulau Jawa secara keseluruhan mengalami penurunan 1,02 persen dari 8,78 juta ton menjadi 8,69 juta ton. Secara total, total volume penjualan semen di Indonesia turun 0,01 persen menjadi 15,71 juta ton.

Pertumbuhan total penjualan semen ditopang ekspor semen dan klinker yang naik 75,98 persen menjadi 1,23 juta ton. Lebih rinci, ekspor semen pada triwulan I-2019 tumbuh 72,27 persen menjadi 360,1 ribu ton dan ekspor klinker naik 77,56 persen menjadi 874,6 ribu ton.