Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan 29 proyek bendungan bisa rampung hingga akhir 2019. Ini merupakan bagian dari proyek yang dicanangkan untuk melaksanakan Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yaitu kedaulatan pangan dan ketahanan air.
Pemerintah berencana membangun 65 bendungan pada periode 2015-2019. Rinciannya, 49 bendungan merupakan proyek baru, dan 16 bendungan proyek lanjutan. Adapun, biaya investasinya mencapai Rp 82,5 triliun yang berasal dari Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN).
"Insya Allah tahun ini akan diselesaikan sebanyak 15 bendungan. Jadi sampai akhir 2019 akan selesai 29 bendungan," kata Basuki, dalam keterangan resminya, Rabu (21/3).
(Baca: Musim Kemarau, Kementan Optimistis Produksi Padi Terjaga)
Dia menjelaskan pembangunan bendungan memerlukan waktu sekitar tiga hingga lima tahun. Makanya, proyek 65 bendungan belum bisa diselesaikan semuanya pada tahun ini. Apalagi tidak semua proyek mulai dibangun pada 2015. Pemerintah menargetkan seluruh bendungan ini bisa selesai pada 2023.
Bendungan yang akan rampung hingga tahun ini akan memberikan suplai air pada area irigasi seluas 258.902 hektare, dengan total kapasitas tampung 2,15 miliar meter kubik, mereduksi banjir 5.720 meter kubik per detik. Seluruh bendungan ini juga akan meyuplai air baku 24,86 meter kubik per detik, dan memiliki potensi menghasilkan listrik sebesar 150 Megawatt (MW).
(Baca: Kementerian PUPR Targetkan 26 Proyek Strategis Rampung 2018)
Selain itu, bendungan tersebut memiliki potensi pariwisata yang bisa menumbuhkan perekonomian lokal. Setelah 65 bendungan tersebut telah rampung, akan bisa menambah luas lahan pertanian yang mendapat suplai irigasi premium atau irigasi dari air bendungan menjadi 19-20 persen.
Menurut Basuki dengan adanya bendungan ini, pola tanam pertanian bisa diatur. Karena jika tidak ada tampungan air, pola tanammnya sesuai dengan hujan. "Dengan begitu pada saat musim hujan air ditampung untuk dimanfaatkan musim kemarau. Itulah gunanya bendungan untuk penampungan air," ujar dia.
Adapun 14 bendungan yang telah selesai konstruksinya yaitu Bendungan Rajui (Aceh), Jatigede (Jawa Barat), Bajulmati (Jawa Timur), Nipah (Jawa Timur), Titab (Bali), Paya Seunara (Aceh) Teritip (Kalimantan Timur), Raknamo Tanju (NTB), Mila (NTT), Rotiklod (NTT), Logung (Jateng), Sei Gong (Kepri), dan Sindangheula (Banten).
(Baca: Pembangunan Bendungan Sindangheula Serang Capai 98%)
Pada 2019 ada 15 bendungan yang ditargetkan selesai konstruksinya yaitu Bendungan Gongseng, Karalloe, Tapin, Passeloreng, Bintang Bano, Way Sekampung, Ladongi, Napun Gete, Ciawi, Sukamahi, Karian, Keureuto, Gondang, Marangkayu, dan Kuningan.
Sementara itu, terdapat 10 bendungan yang mulai konstruksinya tahun ini, diantaranya Bendungan Jenelata, Pelosika, Jragung, Digoel, Tiro, Mbay, Budong-Budong, Ameroro, Tiu Suntuk dan Bulango Ulu.