Penjualan semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) secara konsolidasi mencapai 3,09 juta ton pada Februari 2019, atau melonjak 23,9% dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,49 ton. Lonjakan terjadi imbas masuknya PT Holcim Indonesia Tbk., yang telah berganti nama menjadi Solusi Bangun Indonesia (SBI), ke dalam grup SMGR.
Bila tanpa memperhitungkan penjualan semen oleh SBI, data penjualan Semen Indonesia secara konsolidasi dengan anak usahanya di Vietnam, Thang Long Cement Company (TLCC) sebesar 2,29 juta ton, turun 8,2% dibandingkan bulan sebelumnya. Rinciannya, penjualan Semen Indonesia turun 8,5% dari 2,35 juta ton menjadi 2,15 juta ton, sedangkan penjualan TLCC turun 3,5% dari 138,39 ribu ton menjadi 133,46 ribu ton.
Namun, penurunan tersebut terkompensasi oleh penjualan semen SIB yang sebesar 765,4 ribu ton pada Februari. Meskipun, penjualan SIB tersebut sebetulnya juga anjlok 15,3% dari bulan sebelumnya yang mencapai 904,7 tibu ton.
(Baca: Target Penjualan Semen Indonesia Naik 5% usai Akuisisi Solusi Bangun)
Turunnya kinerja penjualan perusahaan-perusahaan dalam grup Semen Indonesia tersebut sejalan dengan penjualan industri semen di Indonesia yang secara bulanan turun 8,91% dari 5,35 juta ton menjadi 5,87 juta ton. Penurunan penjualan terutama terjadi di daerah Jawa Barat yaitu sebesar 14,3%. Penjualan semen di DKI Jakarta juga turun 8,7%.
Masuknya SBI juga membantu pertumbuhan tahunan penjualan konsolidasi Semen Indonesia. Penjualan Semen Indonesia pada Januari-Februari tahun ini tercatat sebanyak 6,53 juta ton, meroket 33,53% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 4,89 juta ton. Bila tanpa SBI, Semen Indonesia mencatatkan penurunan penjualan sebesar 2,2% lantaran penjualannya hanya sebanyak 4,78 juta ton.
(Baca: Semen Indonesia Industri Bangunan Laksanakan Tender Offer Rp 3 Triliun)
Akuisisi Telah Rampung
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Semen Indonesia kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait akusisi, dijelaskan bahwa Semen Indonesia telah membeli sebanyak 6,18 miliar lembar saham milik Holderfin, dengan harga per lembar saham Rp 2.097. Sehingga transaksi akuisisi saham ini nilainya mencapai Rp 12,95 triliun.
Semen Indonesia akan bertindak menjadi pengendali secara tidak langsung melalui PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) yang 99% sahamnya mereka kuasai. SIIB sendiri bergerak pada bidang industri, produksi, dan pemberian jasa dan usaha di bidang bahan bangunan ini. Pembayaran (closing) transaksi akuisisi ini rampung pada 31 Januari 2019.
(Baca: Semen Indonesia Industri Bangunan Resmi Jadi Pengendali Holcim)
Semen Indonesia berharap, pengambilalihan saham ini dapat berdampak baik terhadap bisnis mereka karena akan ada peluang sinergi untuk meningkatan efisiensi dalam menjalankan kegiatan usaha.
Tujuan aksi korporasi ini yaitu untuk memperluas jaringan pabrik semen di dalam negeri, sekaligus melakukan diversifikasi produk. Selain itu, akuisisi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi terkait distribusi dan bahan baku, termasuk memperkuat posisi bisnis ready mix dengan berbagai variasi produk solusi.