Kementerian Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi satu dan dua sepanjang 27,62 kilo meter (km) selesai pada September 2019. Adapun pembangunan terbagi dalam enam seksi.
Sejauh ini, pembangunan lahan untuk seksi satu Cileunyi-Rancakalong sepanjang 10,57 km telah mencapai 65,86%, sedangkan progres konstruksi 14,26%. Lalu, untuk seksi dua sepanjang 17,05 km dibagi menjadi dua fase yakni fase satu dari Ranca Kalong-Ciherang dengan panjang 6,35 km telah rampung pada 2017, dan fase kedua Ciherang-Sumedang dengan panjang 10,7 km progres konstruksi telah mencapai 63,42%.
Sementara itu, empat seksi lainnya sepanjang 33,22 km dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Progres kontruksi untuk tiga seksi di antaranya sudah mencapai 59,09%, sedangkan satu seksi dalam tahap pembebasan lahan.
(Baca: Pemerintah Kaji Pembukaan Tol Cisumdawu untuk Pengendara Motor)
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menjelaskan, seksi satu dan dua dikerjakan Kementerian PUPR sebagai bagian dari dana dukungan tunai infrastruktur atau viability gap fund (VGF) guna melayakkan investasi tol tersebut.
Di sisi lain, empat seksi sisanya dikerjakan BUJT melalui PT Citra Karya Jabar Tol, dengan nilai investasi sebesar Rp 8,41 triliun.
(Baca: Menteri Rini: Tol Terbanggi Besar-Palembang Berfungsi saat Mudik 2019)
Beroperasinya tol Cisumdawu ini diharapkan akan memperlancar konektivitas antara Jawa Barat bagian selatan menuju utara karena menghubungkan dua tol yang telah beroperasi yakni tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) dengan jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
"Tol Cisumdawu juga menjadi akses alternatif menuju Bandara internasional Kertajati di Majalengka," kata dia seperti dikutip dari keterangan pers, Jumat (8/3).