Peretail Modern Minta Pasar Tradisional Ikut Terapkan Plastik Berbayar
Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) kembali menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar. Lalu, Corporate Affairs Director Alfamart Solihin mengusulkan agar pasar tradisional menerapkan kebijakan serupa.
Menurutnya, jumlah sampah plastik akan berkurang signifikan jika semakin banyak pihak yang terlibat. “Sampah plastik dari retail modern tidak sampai 20%. Artinya, yang 80% bukan dari kami,” ujarnya, Selasa (5/3).
Menurutnya, Aprindo telah menguji coba program plastik berbayar di beberapa kabupaten. Hal ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah yang ingin mengurangi 30% sampah plastik pada 2025.
Saat ini, Alfamart memiliki lebih dari 14 ribu gerai di seluruh Indonesia. Jumlah itu belum termasuk ribuan gerai Alfamidi yang merupakan bagian dari grup.
(Baca: Aturan Kantong Plastik Berbayar Tuai Kritikan Lembaga Konsumen)
Dukungan terhadap kebijakan plastik berbayar juga datang dari Managing Director Sogo Handaka Santosa. Menurutnya, meski beberapa gerai retail telah menerapkannya sejak 1 Maret 2019 lalu, namun kebijakan kantong plastik berbayar akan diumumkan kepada seluruh konsumen per 11 Maret nanti. “Kami juga akan menginformasikan kepada customer service,” kata Handaka.
Nantinya, Sogo akan mengenakan harga antara Rp 200 sampai Rp 500, tergantung ukuran kantong plastik. Ia juga mendorong hal serupa dilakukan oleh peretail tradisional. “Kalau perusahaan ritel besar atau moderen, saya rasa sudah hampir semua melakukan,” katanya.
(Baca: Peretail Kembali Terapkan Plastik Berbayar Rp 200 Mulai Besok)