Pemerintah telah menetapkan alokasi impor daging kerbau sebanyak 100 ribu ton untuk Perum Bulog dan PT Berdikari. Upaya ini dilakukan pemerintah untuk menjaga lonjakan harga daging, terutama daging sapi.
Deputi Bidang Pangan dan Pertanian Musdhalifah Machmud menyatakan keputusan itu telah keluar sejak akhir Januari lalu. "Sudah ada kuotanya 100 ribu ton," kata Musdhalifah kepada Katadata.co.id di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (14/2).
(Baca: Pemerintah Hitung Kebutuhan 2019, Ini Proyeksi Jumlah Impor Pangan)
Kuota impor daging kerbau sebanyak 100 ribu ton tersebut sama dengan alokasi impor 2018. Namun, dari kuota tahun lalu, impor yang terealisasi hanya sebesar 80 ribu ton.
Dari alokasi tersebut, pemerintah akan menugaskan Bulog dan Berdikari menjual daging kerbau seharga Rp 80 ribu per kilogram. Sehingga, masyarakat memiliki pilihan untuk membeli daging kerbau yang harganya lebih murah daripada daging sapi.
Musdhalifah menjelaskan, keputusan pemerintah mendatangkan impor tersebut membuat harga daging sapi tidak melambung di atas Rp 120 ribu per kilogram. "Hasil intervensi daging kerbau jadi kita bisa menjaga harga daging di dalam negeri," ujarnya.
(Baca: Pemangkasan Rantai Distribusi Bisa Tekan Harga Jual Daging Sapi)
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh menjelaskan, pihaknya belum melakukan pengadaan daging kerbau. Sebab, Bulog masih memiliki sisa stok daging kerbau tahun lalu sebanyak 10.709 ton per 12 Februari 2019.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Industri Pangan Strategis Juan Permata Adoe meminta pemerintah untuk memperbanyak pilihan impor daging sapi.
Juan menjelaskan, daging sapi dari Amerika Latin dan Afrika memiliki harga yang lebih murah dan kualitas yang baik jika dibandingkan Australia dan Selandia Baru. "Lebih baik pemerintah buka sumber impor daging sapi," katanya.
Adapun tidak tercapainya kuota impor daging kerbau pada tahun lalu, menuurt dia bisa berarti masyarakat tidak terlalu berminat pada daging tersebut. Sehingga, langkah tepat pemerintah adalah membuka impor daging sapi.