Atase perdagangan RI di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa Kementerian Perdagangan akan memperluas cakupan promosi alat dan teknologi musik buatan nasional dalam pameran National Association of Music Merchants (NAMM) Show 2020.
Antonius A. Budiman selaku Kepala Indonesian Trade Promotion Center Los Angeles (ITPC LA) mengatakan, jenis produk yang kelak tampil akan lebih variatif. Tidak hanya gitar tetapi juga drum, efek gitar, pemetik gitar, maupun aksesori alat musik lain.
"Kami berencana hadir dengan area paviliun yang lebih besar untuk memaksimalkan promosi Indonesia pada pameran pada 2020,” kata Antonius mengutip siaran pers Kementerian Perdagangan, Senin (4/2).
(Baca juga: Pameran di AS, Produsen Alat Musik Lokal Raup Transaksi Rp 19 Miliar)
NAMM Show pada 24 - 27 Januari 2019 dihadiri lebih dari 115.000 pengunjung terdiri atas musisi dan pembeli alat musik. Pameran ini melibatkan pelaku industri alat musik, suara, dan teknologi dari 139 negara dengan potensi daya beli lebih dari US$ 10 miliar.
Menurut Antonius, pameran tersebut merupakan acuan inovasi produsen alat musik dunia. NAMM Show juga dimanfaatkan oleh merek-merek global sebagai momen untuk meluncurkan produk dan teknologi terbaru mereka.
Indonesia adalah pemasok alat musik gitar terbesar kedua ke AS setelah Tiongkok. Selama Januari - Oktober tahun lalu, nilai ekspor alat musik ke Negeri Paman Sam sebesar US$ 137,2 juta atau naik 2,5 persen secara year on year.
"Kami optimis dengan tingkat pertumbuhan ini dan akan terus berupaya mempromosikan merek Indonesia di pasar Amerika," ujar Antonius. (Baca juga: Pacu Ekspor Produk Kreatif, E-Commerce Jadi Andalan Pemasaran)
Khusus produk pengeras suara (amplifier), Indonesia adalah pemasok urutan ke-8 dengan nilai ekspor US$ 61,6 juta (Januari - Oktober 2018). Angka ini meningkat 1,23 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017.
Sementara itu, ekspor produk tas perlengkapan alat musik ke AS sebesar US$ 231,8 juta. Jumlah ini meningkat 50,85 persen secara year on year dari US$ 153,7 juta. (Baca juga: Naik 4,07%, Produksi Industri Manufaktur 2018 Tumbuh Melambat)