Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyiapkan rencana aksi untuk mempercepat pemulihan pariwisata Banten dan Lampung pascatsunami Selat Sunda. Upaya pemulihan berlangsung pada 11 Januari - 12 April 2019, berlanjut ke program normalisasi pada 12 April - 31 Desember tahun ini.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar Guntur Sakti mengatakan, rencana aksi tersebut fokus kepada pemulihan sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan pariwisata, strategi promosi destinasi wisata yang terdampak, serta pemulihan lokasi tujuan wisata tersebut.
"Masing-masing deputi Kemenpar menyiapkan rencana aksi dan akan berkoordinasi dengan instansi terkait serta pelaku bisnis pariwisata. Akan dikoordinasikan melalui rakor strategi pemulihan wisata Selat Sunda di Anyer, 11 Januari," tuturnya mengutip Antara, Kamis (10/1).
(Baca juga: Menpar Siapkan Tiga Strategi Pemulihan Pariwisata Banten)
Rapat koordinasi (rakor) tersebut juga akan melibatkan pemerintah daerah (pemda) Provinsi Banten dan Lampung. Usulan dari pelaku bisnis di bidang pariwisata setempat akan diakomodir melalui rakor ini.
Adella Raung selaku Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar menyebutkan, terdapat 23 kegiatan selama masa pemulihan baik dalam maupun luar negeri, sebanyak 20 acara di Tanah Air dan tiga lainnya di Malaysia.
Aktivitas tersebut merupakan upaya menumbuhkan kembali kepercayaan wisatawan mancanegara maupun domestik untuk kembali melancong ke pesisi Pantai Selat Sunda. Kemenpar akan menerapkan BAS (branding, advertising, dan selling).
"Seperti melakukan branding #ExcitingBanten #TheTreasureOfSUmatra, iklan di seluruh platform media, serta penjualan di event pariwisata, famtrip, dan roadshow penjualan pariwisata," kata Adela. (Baca juga: Tsunami Selat Sunda Sebabkan Puluhan Hotel Sekitar Carita Rusak Parah)
Pengusaha hotel dan restoran menyatakan, guna mempercepat pemulihan pariwisata di Banten pascatsunami dibutuhkan strategi promosi yang tepat. Apalagi tidak semua lokasi wisata terkena bencana ini.
Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kosmian Pudjiadi mencontohkan Anyer sebagai destinasi yang tidak terimbas tsunami. "Ini harus gencar dipromosikan kembali untuk memulihkan kepercayaan wisatawan terhadap pariwisata pantai di Banten," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Neng Nurcahyati menuturkan, Carita dan Anyer merupakan ikon pariwisata Banten yang harus segera dipulihkan citranya. "Dua daerah wisata itu tidak terkena dampak tsunami," katanya.