Produsen kendaraan asal Tiongkok Wuling Motors dikabarkan bakal menambah investasinya di Indonesia sebesar Rp9 triliun pada 2019. Investasi tersebut rencananya akan digunakan untuk mengembangkan sejumlah fasilitas pendukung bisnis guna meningkatkan penetrasi pengguna Wuling di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandari mengatakan Wuling semakin serius mengembangkan pasarnya di Indonesia. "Iya, Wuling mau ekspansi Rp9 triliun. Jadi, dia mau serius mengembangkan usahanya di Indonesia, sehingga dia mau investasi," kata Haris di Jakarta, Rabu (26/12).
Menurutnya, industri otomotif memiliki karakteristik sedikit berbeda dengan industri lain karena tak bisa sembarang pemain bisa ikut masuk dan bersaing. Sehingga perlu upaya lebih agar kepuasan dan kepercayaan pelanggan bisa terus terjaga.
"Investasi di industri otomotif itu beda, sehingga tidak gampang orang masuk di situ. Jadi, dia harus maintain itu, misalnya kebutuhan aftersales, ketersediaan suku cadang, itu semua yang dapat menjaga trust," ungkap Haris.
(Baca: Bangun Pabrik Perakitan, VW Investasi 50 Juta Euro di Indonesia)
Adapun investasi yang dilakukan Wuling, menurutnya akan digunakan untuk memperluas jaringan, memastikan ketersediaan suku cadang hingga memperkuat teknologi untuk pusat riset dan pengembangannya atau Research and Development (R&D)Center.
"Mereka harus menyesuaikan dengan pasar, sehingga perlu juga investasi di R&D selain after sales. Jadi, investasinya di sini besar, dan memerlukan extra effort," kata Haris.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut industri otomotif menjadi andalan perekonomian Indonesia di tengah tekanan dinamika perekonomian global.
Hal ini tercermin dari kontribusi industri otomotif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencapai 10,16% pada tahun 2017 serta mampu menyerap tenaga kerja langsung sekitar 350 ribu orang dan tenaga kerja tidak langsung sebanyak 1,2 juta orang.
Selain Wuling, produsen otomotif lain yang belum lama ini dikabarkan berencana menyuntik investasinya di dalam negeri adalah Volkswawen atau VW.
Pabrikan otomotif asal Jerman ini berencana membangun pabrik di Indonesia dengan investasi sekitar 50 juta euro. Investasi itu kabarnya akan digunakan untuk memproduksi beberapa varian kendaraannya di Indonesia, untuk kemudian di ekspor ke pasar ASEAN.
"VW juga mau bangun assembly line di sini. Mau buat Tiguan di Indonesia dengan investasi 40 juta sampai 50 juta euro," kata Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Harjanto di Jakarta, Rabu (19/12).
(Baca: Sejak 2016, Investasi Sektor Industri Terus Menyusut)
Menurutnya, VW akan membuat pabrik tersebut dengan nama Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) PT Garuda Mataram. Namun Harjanto enggan menyampaikan lokasi pabrik tersebut akan dibangun, karena belum memperoleh informasi lebih lanjut soal investasi ini.
"Assembly line persisnya belum tahu di mana. Tapi mereka bilang sudah lapor ada investasi VW di dalam negeri, dengan masuknya beberapa varian dalam negeri yang akan diproduksi di Indonesia," ujarnya.
Dengan nilai investasi tersebut, dia memperkirakan kapasitas produksi pabrik tersebut tidak akan terlalu besar, mengingat kendaraan yang dihasilkan di pabrik ini akan diekspor ke pasar ASEAN.
"Untuk 50 juta euro tidak terlalu besar. Itu untuk pasar ASEAN dan sekitarnya," kata Hardjanto.
Kementerian Perindustrian mencatat investasi sektor industri sepanjang 2018 sebesar Rp 226,18 triliun. Angka ini menurun 18,7% dari capaian tahun lalu yang sebesar Rp 274,8 triliun dan lebih rendah 32,5% dari 2016 yang tercatat sebesar Rp 335,8 triliun.