Bangun Pabrik Perakitan, VW Investasi 50 Juta Euro di Indonesia

Arief Kamaludin|Katadata
ilustrasi pabrik Sokon. Investasi pabrik otomotif terus menggeliat. Sejumlah produsen kendaraan minati investasi pabrik di Indonesia.
Penulis: Ekarina
19/12/2018, 21.12 WIB

Pabrikan otomotif  asal Jerman, Volkswawen atau VW berencana membangun pabrik di Indonesia dengan investasi sekitar 50 juta euro. VW kabarnya akan memproduksi beberapa varian kendaraannya di Indonesia, untuk kemudian di ekspor ke pasar ASEAN.

"VW juga ada mau bangun assembly line di sini. Mau buat Tiguan di Indonesia dengan investasi 40 juta sampai 50 juta euro," kata Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Harjanto di Jakarta, Rabu (19/12).

(Baca: Sejak 2016, Investasi Sektor Industri Terus Menyusut)

Menurutnya, VW akan membuat pabrik tersebut dengan nama Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) PT Garuda Mataram. Namun Harjanto enggan menyampaikan lokasi pabrik tersebut akan dibangun, karena belum memperoleh informasi lebih lanjut soal investasi ini.

"Assembly line persisnya belum tahu di mana. Tapi mereka bilang sudah lapor ada investasi VW di dalam negeri, dengan masuknya beberapa varian dalam negeri yang akan diproduksi di Indonesia," ujarnya.

Dengan nilai investasi tersebut, dia memperkirakan kapasitas produksi pabrik tersebut tidak akan terlalu besar, mengingat kendaraan yang dihasilkan di pabrik ini akan diekspor ke pasar ASEAN.

"Untuk 50 juta euro tidak terlalu besar. Itu untuk pasar ASEAN dan sekitarnya," kata Hardjanto.

(Baca: Denmark Akan Bawa Investor ke Indonesia untuk Investasi EBT)

Kementerian Perindustrian mencatat investasi sektor industri sepanjang 2018 sebesar Rp 226,18 triliun. Angka ini menurun 18,7% dari capaian tahun lalu yang sebesar Rp 274,8 triliun dan lebih rendah 32,5% dari 2016 yang tercatat sebesar  Rp 335,8 triliun.

Industri angkutan menyumbang investasi sebesar Rp 17,44 triliun, membuntuti industri penyumbang investasi terbesar tahun ini yaitu barang logam, komputer, barang elektronika, mesin, dan perlengkapan yang tercatat berhasil menarik investasi sebesar Rp 58,2 triliun, industri makanan dan minuman Rp 56,2 triliun; kimia Rp 48,69 triliun, serta tekstil dan pakaian jadi Rp 8,75 triliun.

Reporter: Antara