Direktur Operasi I PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Saddewa Soediro tegaskan pengerjaan kereta ringan atau Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek terus berlanjut. Menurutnya, pemerintah hanya meminta pengerjaan proyek LRT di Tol Jakarta-Cikampek tersebut bergantian dengan pengerjaan proyek lain.
Seperti diketahui, di ruas tol tersebut terdapat tiga proyek yang sedang dikerjakan secara bersamaan. Proyek lainnya yaitu pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. "Sudah diklarifikasi, itu tidak dihentikan. Tapi, ada window time yang diatur," kata Budi ketika menggelar public expose di Jakarta, Kamis (29/11).
Budi menambahkan, pengerjaan proyek LRT di ruas tersebut tidak dilakukan pada pagi hari saat arus lalu lintas di tol sedang padat. Mereka mengaku mengerjakan proyek tersebut mulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB.
Selain itu, dia mengatakan, jika Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan meminta kendaraan-kendaraan besar pengangkut muatan terkait proyek, untuk diatur. Pasalnya kenddaraan-kendaraan dari tiga proyek tersebut kerap menggunakan jalan tol pada hari dan jam yang sama.
"Ini sudah diatur Jasa Marga dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terkait window time dari proyek tersebut. Di Cikunir itu memang daerah crowded, jadi tiga-tiganya kumpul situ,” kata Budi.
Meski ada pengaturan waktu pengerjaan proyek, Direktur Keuangan Adhi Karya Entus Asnawi menegaskan proyek tersebut akan selesai tepat waktu. "Tetap akan selesai tahun depan," ujar Entus menegaskan.
Kabar penundaan proyek LRT di ruas jalan tol tersebut juga sudah diklarifikasi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi awal minggu ini, jika tidak ada penundaan proyek LRT karena mengejar target tol Jakarta-Cikampek harus beroperasi lebaran mendatang.
Untuk itu Budi Karya juga menargetkan pengerjaan proyek LRT dapat selesai Mei 2019. “Jadi end targetnya tetap, karena dikerjakan bergantian,” kata Budi di Jakarta, Senin (26/11).
(Baca juga: Desember, Adhi Karya Kantongi Bayaran Proyek LRT Rp2,84 Triliun)