Presiden Joko Widodo tidak memungkiri target operasi jalan tol yang diberikan kepada jajarannya lantaran ada kepentingan pemilu. Salah satu tol yang dipatok waktunya adalah ruas Bakauheni hingga Palembang sepanjang 350 kilometer.
Hal ini diceritakan Jokowi di dua acara berbeda yakni CEO Forum serta Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Selasa (27/11). Kebetulan, kedua agenda tersebut berada di lokasi berdekatan di Jakarta Convention Center. (Baca: Jokowi Targetkan Bakauheni-Aceh Terhubung Jalan Tol di 2024).
Saat di CEO Forum, dia sempat bercerita soal target tol yang rampung hingga Palembang pada Mei atau Juni mendatang. Namun Jokowi meminta agar tol tersebut dirampungkan di April. “Kenapa April, tahu kan?” tanya Jokowi yang disambut tawa para hadirin.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut lalu buru-buru menyebut hal ini agar tol dapat digunakan untuk mudik lebaran. “Ini pasti pikirannya beda. Supaya bisa kita pakai waktu lebaran,” kata Jokowi yang kembali disambut tawa para CEO yang hadir.
Namun dia juga tidak menutup kemungkinan bahwa kepentingan pemilu juga menjadi alasan. Bahkan di acara BI, secara terus terang dia menyatakan faktor lebaran dan pemilu menjadi alasan perintah mempercepat pengerjaan tol tersebut. “Termasuk untuk pemilu itu juga, kita blak-blakan saja,” katanya, dan lagi-lagi disambut derai tawa hadirin.
Menurut dia, ruas Bakauheni - Terbanggi Besar semula akan selesai Desember tahun ini. Selain tol tersebut, tol Jakarta - Surabaya juga akan tersambung pada bulan yang sama. Sedangkan perpanjangan hingga Banyuwangi akan selesai akhir 2019 mendatang.
Bukan hanya tol, Jokowi juga menyebut infrastruktur lain seperti pelabuhan akan segera rampung. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan pelabuhan Kuala Tanjung dan Makassar New Port akan selesai dalam dua bulan ke depan. (Baca juga: Tambah Fasilitas Bandara, Angkasa Pura II Tawarkan Obligasi Rp 750 M).
Selain itu, Presiden menunggu landas pacu ketiga Bandara Soekarno Hatta selesai akhir tahun depan. Sayangnya, lantaran pembebasan lahan, pembangunannya terpaksa mundur hingga pertengahan tahun 2019. “Termasuk east cross (jalan penyeberangan pesawat sisi timur) juga telat,” kata Jokowi.
Pengembangan infrastruktur bandara Soekarno Hatta dirasa penting lantaran banyak penerbangan yang berminat masuk. Sejumlah negara telah menawarkan diri untuk menambah penerbangannya ke Jakarta, di antaranya maskapai dari India, Qatar, Uni Emirat Arab, Cina, dan Thailand.
*Catatan: Artikel ini mengalami penambahan informasi pada pukul 15.41 (27/11) untuk memberi konteks yang makin jelas.