Jokowi Dorong Penyelesaian Perundingan RCEP di KTT ASEAN

www.setkab.go.id
Presiden Jokowi berfoto bersama para pemimpin ASEAN lainnya pada WEF on ASEAN, di Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9)
Editor: Yuliawati
9/11/2018, 05.00 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mendorong penyelesaian perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) atau kerja sama ekonomi komprehensif regional dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada 13-15 November 2018. Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi mengatakan dalam KTT ASEAN para pimpinan negara lain pun memberi komitmen mengenai penyelesaian perundingan dagang ini.

Indonesia sebagai Ketua Tim Negosiasi ASEAN bersama sejumlah negara telah menargetkan RCEP selesai dalam waktu dekat. Namun proses negosiasi dengan 16 negara anggota KTT ASEAN tidaklah mudah.

(Baca juga: Perundingan RCEP Bakal Mencakup E-Commerce)

Retno mengatakan Indonesia akan menjembatani kepentingan negara-negara tersebut untuk mendapat kesepakatan."Kami terus berusaha untuk menjembatani gap," kata Retno usai rapat terbatas soal kunjungan tersebut di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/11).

Dalam KTT ASEAN, Jokowi juga akan menyampaikan konsep Indo-Pasifik yang menempatkan Asia Tenggara dalam posisi yang strategis di antara Samudera Hindia dan Pasifik. Konsep ini menurut Retno telah dikonsultasikan Jokowi kepada negara lain baik itu di ASEAN maupun mitra ASEAN.

"Bukan blok, tapi penguatan kerja sama. Di situ ada ekonomi, maritim, dan sebagainya," kata Retno. Selain itu persoalan Rohingya dan Palestina juga akan diangkat dalam pertemuan ini.

(Baca juga:  ASEAN – Hong Kong Sepakati Perdagangan Bebas dan Investasi)

Setelah menghadiri KTT ASEAN, Jokowi akan melanjutkan anjangsana ke Port Moresby menghadiri KTT Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) 2018. Dalam pertemuan tersebut, akan banyak membahas ekonomi digital dan kondisi APEC setelah 2020.

Retno mengatakan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas T. Lembong akan bertanggung jawab penuh untuk membicarakan substansi yang akan disampaikan Indonesia.

Terkait perundingan RCEP, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita belum lama ini menyampaikan masih menghadapi tantangan dan hambatan di tengah upaya penyelesaian target perundingan pada tahun ini.

(Baca juga:  Pemimpin AS, Australia Hingga Jepang Puji Indonesia di Forum APEC)

Penyebabnya, enam belas peserta perundingan Asia Tenggara dan Australia, India, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan Selandia Baru masih belum menemukan komitmen penyelesaian.

Enggartiasto memberi contoh, India belum pernah memiliki ikatan bilateral dengan Tiongkok dan Selandia Baru. Alhasil, rendahnya komitmen satu sama lain berpotensi menghambat upaya perluasan dan pendalaman rantai pasok RCEP.

"Perlu perubahan sikap dari semua negara anggota untuk mencari solusi dan tidak hanya mengulang-ulang posisi yang sama untuk kepentingannya sendiri,” kata Enggar bulan lalu.