Program misi pembelian di hari ketiga Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 mencatatkan transaksi sebesar US$ 60,03 juta atau sekitar Rp 913,75 miliar. Transaksi itu diperoleh dari 9 penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara pelaku usaha dengan sejumlah importir yang berasal dari tujuh negara dunia.
“Penandatangan antara importir negara mitra dagang dengan pelaku usaha dan eksportir Indonesia (hari ini) mencapai US$ 60,03 juta,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda di Tangerang, Jumat (26/10).
Dari jumlah transaksi tersebut, Arab Saudi menjadi negara dengan perolehan kontrak dagang terbesar yakni sebesar US$ 20 juta, diikuti Irak dengan nilai transaksi sebesar US$ 3 juta, Zimbabwe US$ 2 juta dan Yordania US$ 1 juta. Sisanya, transaksi berasal dari negara Uni Emirat Arab, Nigeria dan Taiwan.
(Baca: Hari Kedua Trade Expo Indonesia Raup Transaksi Rp 2 Triliun)
Adapun produk yang menjadi objek kerja sama adalah mi instan, margarin, kabel fiber optik, sayuran, batu bara, dan domba.
"Kami harap nilai transaksi misi pembelian akan semakin meningkat dari dua hari yang tersisa,” ujarnya. (Baca juga: Buka Trade Expo Indonesia, Jokowi: Gunakan Perang Dagang Jadi Peluang)
Hingga hari ketiga, TEI 2018 mendapat respon postif dari beberapa pelaku usaha. Pada hari pertama dan kedua TEI 2018 membukukan transaksi sebesar US$ 5,09 miliar atau setara Rp 77,28 triliun dan hingga hari ini, total misi pembelian selama tiga hari berturut-turut nilainya mencapai US$ 5,15 miliar atau sekitar Rp 78,38 triliun.