Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan tiga ruas jalan tol pada bulan ini. Ketiga ruas tol tersebut adalah Tol Pejagan-Pemalang Seksi III dan IV, Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi Ciawi-Gombong, serta Tol Solo-Ngawi Seksi Sragen-Ngawi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan ketiga ruas tol dengan total panjang 103 kilometer (km) itu telah tuntas. "Tinggal menunggu jadwal Bapak Presiden (untuk meresmikannya)," kata Basuki, di Jakarta, Selasa (16/10).
Basuki mengatakan, tiga ruas tol tersebut merupakan bagian dari 13 tol yang diselesaikan tahun ini. Apabila ke-13 ruas tol tersebut selesai, panjang tol baru yang dioperasikan bisa mencapai 468 km. Beberapa ruas tol yang dalam proses penyelesaian, antara lain ruas Batang-Semarang hingga Salatiga-Solo. "Seperti ruas Batang-Semarang itu, Jembatan Kali Kuto sudah selesai dan sisanya dalam penyelesaian," kata dia.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebenarnya ada satu lagi tol yang ditargetkan selesai bulan ini, yakni Pemalang-Batang segmen Sewaka-Simpang Susun Pemalang. Adapun dua ruas tol yang akan diresmikan bulan depan adalah Salatiga-Kartasura dan Pemalang-Batang Seksi I dan II.
Pada Desember 2018 akan ada tujuh tol yang siap beroperasi, yaitu Wilangan-Kertosono, Porong-Gempol, Batang-Semarang, Gempol-Pasuruan Seksi III, Pasuruan-Probolinggo Seksi I-III, Grati-Probolinggo Timur, hingga tol Bakauheni-Terbanggi Besar Paket I-IV.
Presiden Jokowi melalui akun Instagram @Jokowi menyatakan, tol yang sudah rampung ditujukan untuk menambah konektivitas antarwilayah di Indonesia sehingga menghidupkan ekonomi lokal. Perbaikan konektivitas juga diharapkan dapat menurunkan biaya pengangkutan logistik.
(Baca: Jokowi Minta Tol Antasari-Depok Diperpanjang ke Bogor Tahun Depan)
Kementerian PUPR sebelumnya menargetkan 9 ruas tol Trans Jawa akan dioperasikan pada Juli hingga Desember 2018. Ini merupakan usaha pemerintah untuk dapat menghubungkan jalan tol dari Merak hingga Banyuwangi sepanjang 1.150 kilometer pada akhir tahun depan.
Dalam pembangunan jalan tol ini, pemerintah tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pendanaannya juga menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Selain itu pembiayaan penuh swasta juga digunakan dalam tol yang layak secara ekonomi dan finansial. "Dengan demikian APBN bisa difokuskan bagi infrastruktur membutuhkan investasi langsung pemerintah," kata Basuki.
(Baca: Terbitkan Obligasi, Operator Tol JORR Targetkan Dana Rp 1,3 Triliun)