Kisruh Berjilid-jilid Impor Beras yang Berujung “Perang” Menteri

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Aktifitas Kegiatan Raskin BULOG. Operasional Pergudangan, Perawatan, dan Penyaluran Raskin di Gudang Beras Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Selasa, (30/09/2014). Setiap gudang Bulog dapat menampung 3500 Ton karung beras dengan total gudang sebanyak 60 buah khusus penyimpanan beras.
Penulis: Ekarina
22/9/2018, 07.00 WIB

28 Maret 2018

Rapat Koordinasi Terbatas kembali digelar oleh Darmin untuk mengevaluasi impor beras. Posisi stok itu sedikit naik menjadi 649 ribu ton dan harga beras medium turun ke Rp 11.036 per kilogram. Darmin menilai posisi tersebut tidak mencukupi lantaran panen raya sudah mau selesai. Rapat memutuskan menambah impor satu juta ton beras.

April 2018

Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti diganti oleh Budi Waseso. Sejak itu, Budi selalu menekankan realisasi impor hanya 500 ribu ton.

16 Mei 2018

Kementerian Pertanian menyesalkan penambahan impor beras sejuta ton. Alasannya, produktivitas padi 3 - 3,5 ton per hektare setiap bulannya, sementara konsumsi nasional 2,5 juta ton per bulan.

24 Mei 2018

Menteri Enggartiasto menjelaskan kronologi izin impor beras satu juta ton. Keputusan impor berdasarkan perhitungan ketersediaan suplai produksi beras dari petani. Stok di gudang beras mulai menipis sementara tingkat kebutuhan diprediksi terus meningkat. Argumen itu untuk mematahkan pernyataan Budi Waseso dan Menteri Amran Sulaiman yang menolak impor.

Juli 2018

Budi  Waseso bersikukuh tak pernah impor beras sejak menjabat Dirut Bulog. Namun, data BPS menunjukan impor beras Bulog hingga Juni 865 ribu ton dan pada Juli menyentuh 1,18 juta ton. Budi menolak impor beras dengan alasan keberpihakan kepada produksi petani. Namun, penyerapan Bulog pada semester satu 2018 hanya satu juta ton, menurun dibandingkan periode sebelumnya. Tugasannya untuk menyerap 2,72 juta ton sepanjang 2018. Secara total, penyerapan Januari - Agustus 2018 baru 1,36 juta ton.

(Baca : Kisruh Impor Beras, Menteri Enggar Beda Sikap dengan Bulog)

Agustus 2018

Data BPS menunjukkan impor beras Bulog 1,49 juta ton. Bulog mengakui adanya kontrak impor sebesar 1,84 juta ton dari penugasan 2 juta ton. Keseluruhan impor beras akan masuk pada Oktober.

19 September 2018

Impor beras kembali gaduh dan memuncak pada pekan ini. Situasi semakin panas ketika Bulog bercerita masalah gudang yang penuh sehingga tak mampu menampung beras impor. Keluhan ini ditanggapi landai oleh Menteri Enggar yang menyebutkan masalah gudang Bulog harus bisa ditangani sendiri. Pernyataan ini mendapat balasan pedas dari Budi.

(Baca : Mendag Ungkap Alasan Pemberian Izin Impor 1 Juta Ton Beras)

20 September 2018

Khawatir konflik berkepanjangan, Menteri Darmin Nasution meminta semua pihak tidak membuat gaduh. Kabar ini juga sampai ke Presiden Joko Widodo yang meminta Darmin segera memediasi Enggartiasto dan Budi Waseso agar tidaka ada konflik terbuka. “Tidak boleh begitu (ribut-ribut di publik). Semuanya harus berkoordinasi dengan baik,” kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Halaman:
Reporter: Michael Reily, Rizky Alika