Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyambut baik rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat mereaktivasi jalur kereta api yang sudah lama mati. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan jalur-jalur yang diaktifkan kembali itu, merupakan jalur yang ekonomis.
"Reaktivasi dari jalur kereta api, akan kami kerjasamakan dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kami memberikan satu konsesi bagi KAI. Jadi, KAI yang akan investasi," kata Budi di Jakarta, Senin (17/9).
Jalur kereta yang rencananya akan diaktifkan kembali ini, diantaranya Banjar-Cijulang-Pangandaran-Parigi, Garut-Cikajang, Cikudapateuh-Banjaran-Ciwidey, dan Rancaekek-Tanjungsari.
Menurut Budi, pengaktifan kembali jalur-jalur ini akan merangsang perkembangan industri di kawasan tersebut. Industri-industri yang bisa berkembang, tergantung pada karakter daerahnya masing-masing.
(Baca: Kemenhub Gelontorkan Rp 2,5 T Kembangkan Infrastruktur di Selatan Jawa)
"Kalau Sukabumi, itu lebih banyak ke pariwisata. Kalau pun ada industri, sifatnya adalah mendekati rekreasi, bukan heavy industries," ujarnya.
Budi juga mengatakan, dengan reaktivasi jalur-jalur kereta api di Jawa Barat ini, otomatis akan merevitalisasi stasiun-stasiun di sepanjang jalur tersebut. Revitalisasi stasiun tersebut, juga akan dikembangkan properti yang terintergasi di kawasan transportasi atau transit oriented development (TOD).
Namun, untuk rencana lebih jauh pengembangan TOD, Budi menyerahkan skema kerja samanya kepada KAI, sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh KAI. "Otomatis (ada pembangunan TOD. Karena itu bagian dari revitalisasi dari stasiun, yang harus dilengkapi dengan fungsi-fungsi untuk melakukan kegiatan layanan," katanya.