Menteri Koorinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan beberapa poin yang menjadi alasan Amerika Serikat (AS) mengevaluasi fasilitas insentif bea masuk impor (Generalized System of Preferences /GSP) produk Indonesia. Salah satunya adalah sistem pembayaran Gerbang Pembyaran Nasional (GPN).

“Ada mengenai asuransi, national payment gateaway (Gerbang Pembayaran Nasional/GPN), ada mengenai data processing centerintellectual property right, dan pertanian,” kata Darmin usai rapat koordinasi di kantornya, Jakarta, Jumat (13/7).

(Baca: BI Perketat Pengawasan Transaksi Uang Elektronik Lintas Batas)

Seperti diketahui, Pemerintah AS saat ini tengah mengulas hambatan akses pasar dan investasi mereka di Indonesia. Termasuk pula  mengevaluasi 124 produk ekspor asal Indonesia yang menerima pemotongan bea masuk impor.

Darmin mengatakan pemerintah memiliki kepentingan dalam mempertahankan fasilitas insentif bea masuk impor ke AS karena hal ini menyangkut banyak komoditas ekspor ke Indonesia. "Pokoknya kami mau berusaha sekuat tenaga supaya itu bisa tetap," katanya.

(Baca: Pencabutan Insentif Bea Masuk Impor AS Berpotensi Merugikan Indonesia)

Halaman: