Pengusaha Sawit Minta Tarif Ekspor Minyak Goreng ke Afrika Diturunkan

Katadata | Agung Samosir
ilustrasi minyak goreng di salah satu super market.
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
11/7/2018, 18.16 WIB

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) meminta pemerintah menurunkan tarif ekspor minyak sawit dan turunanya, seperti minyak goreng dalam kemasan ke negara kawasan Afrika. Minimnya infrastruktur di kawasan tersebut dikhawatirkan dapat menjadikan harga jual minyak goreng kemasan menjadi kurang kompetitif, meskipun ekspor terus meningkat. 

Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono menjelaskan pemerintah harus memberikan perhatian khusus kepada industri sawit guna menjaga agar harga dan volume ekspor minyak sawit tidak merosot. “Pemerintah dapat membuat kebijakan seperti menurunkan tarif ekspor minyak goreng kemasan ke negera Afrika,” kata Mukti dalam keterangan resmi, Rabu (11/7).

Dia menjelaskan pasar kawasan Afrika masih memiliki potensi besar  untuk terus dipenetrasi. Namun minimnya infrastruktur, seperti  tidak memadainya tangki timbun menyebabkan pengguna di Afrika tak bisa membeli minyak dalam bentuk curah yang bahkan harganya lebih murah daripada minyak kemasan.

(Baca : Ekspor Sawit Mei Turun Tertekan Kenaikan Stok Minyak Nabati Dunia)

Mufti juga menuturkan,  pemerintah juga mesti mendorong konsumsi minyak sawit di dalam negeri, salah satunya dengan mewajibkan penggunaan biodiesel. 

Halaman: