Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang telah menembus angka di atas Rp 14.000 telah mengerek kenaikan harga jual kendaraan hingga sebesar 7%. Sebab, sebagian besar komponen dan bahan baku kendaraan masih diperoleh dari impor, sehingga meningkatkan biaya produksi
Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohanes Nangoi mengatakan beberapa Agen Pemegang Merek (APM) sudah menaikan harga harga 6% hingga 7%.
Yohanes yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) juga mengaku telah melakukan penyesuain harga untuk beberapa tipe kendaraan Isuzu akibat pelemahan rupiah.
(Baca : aikindo: Indonesia Perlu Kembangkan Baterai untuk Mobil Listrik)
“Beberapa APM sudah ada penyesuaian harga, tapi kami (Isuzu) mengusahakan kenaikannya bisa di bawah itu,” kata Nangoi di Jakarta, Selasa (10/7).
Meski demikian, dia optismis penyesuaian harga kendaraan masih dapat diterima masyarakat, yang mana optimisme itu tercermin dari data penjualan kendaraan pada semester pertama 2018 yang masih mencatat pertumbuhan.
Menurut data Gaikindo, realisasi penjualan kendaraan Januari hingga Juni 2018 mencapai 555 ribu unit, tumbuh 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka tersebut telah menghitung periode libur Lebaran, yang mana angka penjualan biasanya tercatat lebih rendah dari bulan biasa.
Hingga akhir tahun, pihaknya menargetkan penjualan kendaraan bisa mencapai 1,11 juta unit atau tumbuh dari realisasi tahun lalu sebesar 1,07 juta unit.
Dia berharap penjualan pada semester kedua bakal lebih baik seiring dengan banyaknya tipe baru yang akan diperkenalkan dan dipasarkan APM dalam Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 yang akan digelar pada 2 sampai 12 Agustus mendatang.
“Ada peluncuran lebih dari 40 tipe kendaraan yang diharapkan bisa memicu kenaikan transaksi masyarakat,” ujar Nangoi.
(Baca juga: Jokowi Sebut Mobil Listrik Akan Menciutkan 90% Industri Otomotif)
Dia juga mencatat setidaknya ada 25 APM yang terdiri dari 19 kendaraan penumpang dan 6 kendaraan komersial akan turut serta dalam ajang pameran GIIAS . Selain itu, ada 11 merek kendaraan bermotor yang juga akan ikut serta dalam ajang pameran serta meluncurkan beberapa tipe terbarunya.
Selain itu, Nangoi menuturkan libur Lebaran pada semester pertama 2018 memicu penjualan yang rendah pada Juni 2018 sebesar 50% rata-rata bulan biasa. Sehingga, dia yakin transaksi di semester kedua bakal lebih besar.