Soal Ancaman Tarif, Indonesia Siap Lobi AS dan Tempuh Jalur Negosiasi

Katadata
Pelabuhan ekspor
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
6/7/2018, 20.03 WIB

Pemerintah terus berupaya melobi pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait rencana mereka  mempertimbangkan memberlakukan tarif impor terhadap  124 produk Indonesia. Langkah  dilakukan  setelah  Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (United States Trade Representative / USTR) melakukan review penerima pembebasan tarif bea masuk barang-barang tertentu (Generalized System of Preferences/GSP) .

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan lobi dilakukan sebagai salah satu langkah untuk mengantisipasi meluasnya dampak perang dagang AS dan Tiongkok ke Indonesia serta menjawab evaluasi produk ekspor yang akan dikenakan tarif oleh AS.

“Kami sudah bicara dengan Duta Besar AS, kami juga sudah lama mengirim surat kepada Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (USTR),” kata Enggar saat ditemui usai Rapat Koordinasi Terbatas di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko) di Jakarta, Jumat (6/7).

(Baca : RI Bentuk Kelompok Kerja Antisipasi Perang Dagang AS dan Tiongkok)

Dia berpendapat sikap AS kepada Tiongkok, Kanada, dan negara lawan dalam perang dagang berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi global. Oleh karena itu, dia menekankan jalur negosiasi  dan diplomasi sebagai salah satu langkah awal untuk mengantisipasi meluasnya dampak perang dagang.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menjelaskan pemerintah tengah mensimulasikan jenis-jenis komoditas apa saja yang bisa terdampak situasi perang dagang. Namun  dia tidak menjelaskan secara detail jenis komoditas apa saja yang dimaksud. “Kami simulasikan untuk dua sampai tiga komoditas,” ujar Oke.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan evaluasi produk yang dilakukan AS dilakukan karena perdagangan AS dengan Indonesia mengalami defisit. Dia pun menghimbau pelaku  industri untuk melakukan antisipasi. 

Menurut Airlangga, pemerintah juga berencana membentuk kelompok kerja (working group) untuk mengantisipasi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, terutama dalam memperbaiki kinerja impor dan ekspor

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Hubungan Internasional dan Investasi, Shinta Kamdani, menjelaskan evaluasi produk Indonesia oleh pemerintah AS dilakukan secara umum. Menurutnya, Indonesia harus bisa mempertahankan GSP agar tarif ekspor ke AS tak mengalami lonjakan.

Halaman: