Pemerintah mengakui telah menerbitkan kebijakan mengenai impor beras tambahan sebanyak 500 ribu. Izin impor tahap kedua itu diputuskan berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Terbatas (Rekortas) di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menyatakan batas impor diberikan sejak April hingga Juli 2018 . “Kami telah menerbitkan persetujuan izin impor untuk 500 ribu ton tahap kedua,” kata Oke di Jakarta, Selasa (15/5).
Dia menyatakan salah satu alasan di balik kebijakan impor adalah untuk menekan harga beras yang masih tinggi di pasar. Sejumlah opsi impor beras antara lain datang dari beberapa negara, seperti Myanmar, Thailand, Pakistan, Vietnam, Kamboja, dan India.
Sebelumnya, sikap berbeda diungkapkan Kementerian Pertanian yang mempertanyakan alasan di balik kabar tambahan impor beras sebesar 500 ribu ton. Pasalnya, panen raya padi yang terjadi saat ini dinilai telah meningkatkan ketersediaan pasokan beras di gudang Bulog dan Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).
(Baca : Pemerintah Dikabarkan Tambah Lagi Impor Beras 500 Ribu Ton)
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi menyatakan pihaknya belum mengetahui kabar yang beredar tentang tambahan impor beras. Namun, dia melarang kebijakan itu dilakukan dengan pertimbangan stok beras yang ada saat ini dan mempertanyakan alasan jika benar adanya kebijakan impor tersebut.
“Tidak boleh ada impor lagi, dasar dari kebijakan impor kan kalau cadangan beras Bulog kalau sudah di bawah 1 juta ton,” kata Agung, Jumat (11/5) lalu.
Sementara itu, menurut data Bulog stok beras di gudang saat ini tercatat telah mencapai 1,2 juta ton. Sedangkan ketersediaan beras di Pasar Induk Beras Cipinang telah melebihi 40 ribu ton, jauh lebih banyak dari batas aman sebanyak 25 ribu ton.
(Baca : 219 Ribu Ton Beras Impor Siap Masuk Gudang Bulog Hingga Juni 2018)
Tambahan jumlah impor ini menjadikan pengadaan beras dari luar negeri mencapai 1 juta ton, setelah pada 15 Januari 2018 lalu pemerintah memutuskan untuk impor sebanyak 500 ribu ton.
Isu impor beras ini muncul setelah laporan Saigon Times pada 2 April 2018 mengungkapkan bahwa ada tambahan ekspor beras Vietnam ke Indonesia sebanyak 300 ribu ton. Nguyen Ngoc Nam, Ketua Vietnam Food Association (VFA) menjelaskan bahwa impor beras 300 ribu ton ke Indonesia merupakan transaksi ketiga sepanjang 2018.
Saigon Times juga menyebut ada tambahan 200 ribu ton beras dari Thailand untuk menggenapi jumlah impor menjadi 500 ribu ton. Sehingga, secara total Indonesia telah mengimpor beras sebanyak 1 juta ton.
Sumber Katadata yang mengetahui hal tersebut membenarkan bahwa ada kebijakan pemerintah untuk memperbesar impor beras. Meski tidak disebutkan alasannya secara jelas, kemungkinan impor dilakukan dalam rangka stabilisasi harga.