Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan peringatan keras kepada PT Wijaya Karya (Wika) selaku kontraktor tol Manado Bitung. Peringatan keras ini terkait kecelakaan konstruksi tol Manado - Bitung yang memakan korban jiwa bulan lalu.
Tidak hanya Wika, sanksi teguran keras juga diberikan kepada konsultan pengawas tol ini serta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XI Manado. "Jadi dapat peringatan untuk segera menindaklanjuti," kata Basuki di Jakarta, Jumat (4/5).
Sementara terkait ambruknya jembatan Cincin lama yang menghubungkan Tuban dengan Lamongan, dirinya menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi lantaran kelebihan beban jembatan. Namun, dia menjanjikan jembatan Cincin dapat dioperasikan H-10 lebaran. "Tinggal satu bentang lagi (dipasang), itu yang panjangnya 55 meter," kata Basuki.
(Baca: Menteri Rini Angkat Dirut PT PP Jadi Nakhoda Baru WIKA)
Kecelakaan konstruksi infrastruktur sempat marak terjadi awal tahun ini. Bahkan, akibat kejadian ini, Pemerintah melakukan perombakan hampir seluruh jajaran direksi PT Waskita Karya. Dari enam orang direksi lama, hanya satu yang bertahan. Sisanya dicopot dan diganti dengan nama lain.
Direktur Utama Waskita M. Choliq digantikan I Gusti Ngurah Putra. Selain Choliq, empat direksi lain yang dicopot adalah Agus Sugiono, Tunggul Rajagukguk, Adi Wibowo, dan Nyoman Wirya Adnyana. Hanya satu direksi lama yang tersisa, yakni Bambang Rianto. Posisinya dipindahkan dari Direktur Operasional III ke Direktur Operasional II. Namun belakangan nama Choliq kembali masuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Semen Indonesia sebagai Komisaris.
"Masalah manajemen mengakibatkan tekanan berat bagi Waskita. Kami butuh peningkatan moralitas dengan cara memilih orang-orang Waskita yang hebat di luar, salah satunya Pak Putra," kata Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Ahmad Bambang.
(Baca: Marak Kecelakaan Kerja, 3 BUMN Konstruksi Masih Cetak Laba Besar)