Real Estat Indonesia (REI) menyatakan 18 pengembang hunian menyatakan minat untuk ikut dalam pembangunan rumah uang muka nol persen. Bahkan, para pengembang tersebut telah mengajukan izin penggunaan lahan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) REI DKI Jakarta Arvin F. Iskandar mengatakan kesepakatan tersebut tertuang dalam penandatanganan yang dilakukan di depan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa waktu lalu. “Beberapa pengembang memiliki lahan potensial untuk dikembangkan,” kata Arvin di Jakarta, Kamis (3/5).
(Baca juga: PUPR Izinkan Pemprov Jakarta Pakai Skema FLPP untuk Rumah DP Rp 0).
Menurutnya, para pengembang menyiapkan hunian di lokasi berbeda-beda, mulai dari Jakarta Timur, Barat, hingga Utara. Namun, Arvin menegaskan, tempat tinggal bebas uang muka ini hanya untuk hunian vertikal saja. Sebab, untuk memenuhi rumah tapak lebih sulit karena harganya cukup tinggi. Sementara hunian vertikal atau rusunami bisa dijangkau seharga Rp 300 hingga 350 juta.
Pria yang juga Managing Director PT Perdana Gapurarima Tbk tersebut menjelaskan, risiko ketiadaan uang muka dapat diperkecil dengan pembiayaan yang relatif murah lantaran perizinan lebih cepat. Hal ini akan membuat kebutuhan biaya pembangunan lebih kecil. “Jadi cost of money bisa kami tekan dengan cepat,” kata Arvin.
Adapun terkait aturan pendukung, Pemerintah DKI Jakarta akan menyiapkan regulasinya tahun ini. Selain dari pemda, REI berharap program ini mendapat dukungan payung hukum dari Bank Indonesia (BI) terutama soal loan to value ratio (LTV). Sebab, uang muka nol persen untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sudah ada.
(Baca juga: Pemprov Jakarta Belum Putuskan Skema Pembiayaan Rumah DP 0 Rupiah).
Tahun ini, REI Jakarta menargetkan pertumbuhan penjualan hunian di wilayah DKI Jakarta setara dengan pertumbuhan ekonomi. Setidaknya, kata Arvin, hal itu bila melihat pencapaian Perdana Gapuraprima pada kuartal satu yang mencatat pertumbuhan penjualan rumah tapak 5 hingga 10 persen. Hal ini seiring permintaan rumah tapak, terutama dari kelas menengah ke bawah, masih besar. “Sedangkan untuk apartemen masih tumbuh tapi agak stagnan,” kata dia.
Arvin juga mengatakan REI Jakarta ikut berkontribusi terhadap realisasi program sejuta rumah. Namun menurut dia, data pencapaian satu juta hunian tersebut dimiliki oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). (Lihat pula: Totalindo Garap Proyek Rumah DP 0 Rupiah Anies-Sandi).
Bukan hanya DKI Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyiapkan program rumah murah bagi PNS, TNI, serta Polri. Program rumah murah ini tanpa uang muka, berbunga lebih rendah dari bunga komersil dan memiliki jangka waktu pembayaran cicilan yang panjang.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah sedang menyiapkan skema pembiayaan yang dibahas bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perbankan. “Akan didukung PT Taspen dan PT Asabri agar bisa down payment nol persen dan bunga rendah,” kata Bambang beberapa pekan lalu.