Jadwal pengoperasian proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mundur. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetkan proyek ini bisa beroperasi pada Maret 2021. Padahal, sebelumnya dia menargetkan pada akhir 2020.
Dia menjelaskan mundurnya target pengoperasian ini dikarenakan proyek tersebut harus menjalani masa uji coba. "Jadi testing makan waktu lama, antara 3-4 bulan untuk menjaga betul-betul keselamatan," kata Rini saat meninjau Proyek Inlet Tunnel 1 KCJB di Halim, Jakarta pada Rabu (2/5).
Saat ini progres pembebasan lahan proyek KCJB sudah mencapai 64,2 persen dan akan segera dituntaskan seiring dengan percepatan pembangunan KCJB. Rini menargetkan pembebasahan lahan di 22 titik akan rampung pada 7 Mei mendatang. (Baca: Tiongkok Cairkan Utang Rp 2,2 Triliun untuk Proyek Kereta Cepat)
Target pembebasan lahan ini juga meleset dari perkiraan awal, yang seharusnya rampung pada akhir April lalu. "Tapi, ternyata butuh kira-kira satu minggu lagi untuk menyelesaikan 22 titik," kata Rini.
Kunjungan Rini ke proyek KCJB hari ini dilakukan bersama President of China Railway Corporation (CRC) Lu Dongfu. Inlet Tunnel 1 sepanjang 1.830 meter yang ditinjau, merupakan salah satu titik kritis dari total 16.375 m leter Tunnel yang akan dikerjakan selama 26 bulan.
Pengerjaan Tunnel 1 telah merampungkan pemadatan konstruksi jalan beton seluas 2.700 meter persegi, selesainya pembangunan jalan akses, serta pembangunan bengkel rebar. Pembangunan Tunnel 1 ini dikerjakan juga oleh pekerja ahli asal Tiongkok untuk memastikan teknis, keselamatan dan keamanan. Sebab, pengerjaan Tunnel 1 ini dilinai sangat kompleks.
(Baca: Rini Pastikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mulai Konstruksi Mei 2018)
Sementara, pekerja Indonesia terus mendampingi sebagai wujud alih tekhnologi, kemampuan, dan pengetahuan. Ini sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati antara Indonesia dengan Tiongkok. Alasan lainnya adalah ini kali pertama bagi Indonesia membangun Tunnel untuk Kereta Cepat.
"Baik Pemerintah Indonesia, maupun Pemerintah China (Tiongkok) senantiasa memastikan dan menjaga kualitas pekerjaan konstruksi kereta cepat ini," kata Rini.
Selain itu, Tunnel yang akan ditinjau selanjutnya pada 3 Mei 2018 adalah Walini tunnel. Tunnel ini akan dibangun sepanjang 608 meter, dengan kapasitas penggalian yang dirancang bervolume 510.000 meter kubik. Saat ini, di Walini Tunnel sedang dikerjakan penggalian lereng di sisi outlet dan telah selesai dengan total 57.000 meter kubik.