Pemerintah menyiapkan lima sektor industri untuk menjadi contoh pelaksanaan revolusi industri 4.0. Kelima sektor tersebut adalah otomotif, tekstil dan alas kaki, elektronik, kimia, serta industri makanan dan minuman. Nantinya pemerintah menfokuskan automasi kelima industri ini, sehingga lebih berbasis internet serta penggunaan data.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan langkah ini merupakan lanjutan revolusi industri ketiga yang berbasis automasi mesin. Revolusi industri keempat yang dimaksud adalah industri yang didominasi internet, kecerdasan buatan, penggunaan robot atau alat pemindah logistik yang dapat bergerak sendiri, serta teknologi 3D Printing.
Airlangga beralasan lima sektor industri tersebut akan ditonjolkan agar semakin memiliki daya saing yang kuat dengan negara lain. Selain itu struktur pasar lima sektor ini terhitung dalam dan kuat sehingga bisa ditingkatkan kemampuannya dalam teknologi yang lebih tinggi.
"Misalnya, industri garmen sudah mencontoh industri metal yang mesinnya modern dan berbasis robot, maka akan meningkatkan ekspornya," kata dia.
Untuk mendukung hal ini pemerintah akan membentuk Komite Industri Nasional (Kinas) yang khusus menangani Industry 4.0 secara terintegrasi. Airlangga mengatakan salah satu anggota Komite adalah Menteri Ketenagakerjaan yang mengatur soal pelatihan tenaga kerja. Ini agar revolusi digital ini tidak memakan korban dari sisi pekerja. Jadi, tak perlu ada kekhawatiran mengenai pengurangan tenaga kerja.
Dengan menerapkan Industry 4.0, Airlangga menargetkan, aspirasi besar nasional dapat tercapai, salah satunya membawa Indonesia menjadi 10 besar ekonomi di tahun 2030. Kemudian mengembalikan angka net export industri 10 persen, peningkatan produktivitas tenaga kerja hingga dua kali lipat dibanding peningkatan biaya tenaga kerja, serta pengalokasiaan 2 persen dari GDP untuk aktivitas riset dan pengembangan teknologi inovasi atau tujuh kali lipat dari saat ini.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menambahkan bahwa salah satu langkah yang akan diambil adalah menyiapkan jaringan 5G di kawasan industri. dirinya menargetkan hal ini akan tercapai pada tahun 2020 mendatang mengingat kebijakan alokasi frekuensi Kemenkominfo ditetapkan tahun ini.
"Karena kami fokus di infrastrukturnya," ujar Rudiantara. Menurutnya langkah ini sejalan dengan semangat Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar semua pihak mengantisipasi revolusi industri 4.0.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta peta yang lebih rinci dari seluruh sektor pengembangan. Selain itu dia juga meminta Kinas melengkapi susunan strukturnya, "Jadi mana yang lebih spesifik diprioritaskan dirumuskan lagi seperti apa," ujar Darmin.
Saat Sosialisasi Roadmap Implementasi Industry 4.0 di Jakarta beberapa waktu lalu, Airlangga menjelaskan dunia mulai memasuki Industry 4.0 sejak 2011. Ini ditandai meningkatnya konektivitas, interaksi, dan batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya yang semakin konvergen melalui teknologi informasi dan komunikasi.
Menperin menjelaskan, revolusi industri generasi pertama ditandai oleh penggunaan mesin uap untuk menggantikan tenaga manusia dan hewan. Generasi kedua, melalui penerapan konsep produksi massal dan mulai dimanfaatkannya tenaga listrik. Generasi ketiga, ditandai dengan penggunaan teknologi automasi dalam kegiatan industri.
Revolusi industri keempat menjadi lompatan besar dengan memanfaatkan sepenuhnya teknologi informasi dan komunikasi. Tidak hanya dalam proses produksi, melainkan juga di seluruh rantai nilai industri sehingga melahirkan model bisnis yang baru dengan basis digital guna mencapai efisiensi yang tinggi dan kualitas produk yang lebih baik.