Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan lelang 5.940 paket kontrak pembangunan infrastruktur sudah rampung dan bisa ditandatangani oleh kontraktornya pada bulan depan. Total nilai proyek tersebut mencapai Rp 39 triliun.
Anita mengatakan sebenarnya total paket yang harus dikontrak tahun ini mencapai 9.742 paket dengan nilai Rp 82 triliun. Sedangkan hingga saat ini 2.687 paket senilai Rp 15,5 triliun sudah beres dilelang dan telah memasuki masa kontrak. Oleh sebab itu pihaknya akan menggeber lelang proyek yang tersisa agar bisa rampung bulan depan sesuai target.
"Jadi kami terus kerja keras agar semua (target) pekerjaan lelang bisa sampai selesai pengumuman," kata Anita di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (26/3). "Apalagi tahun depan sudah akhir masa 2015 - 2019 (Presiden Joko Widodo). Jadi kerja keras harus diselesaikan."
(Baca: 3 Proyek Bendungan 2017 Ditargetkan Dapat Kontraktor Bulan Ini)
Tahun ini Kementerian PUPR mendapatkan anggaran Rp 106,9 triliun. Targetnya serapan anggaran tahun ini bisa mencapai 95 persen atau naik dari tahun lalu sebesar 93 persen. Hingga saat ini progres serapan fisik dari anggaran kementerian infrastruktur ini sebesar 11,1 persen. Sedangkan untuk realisasi keuangan yang terserap baru mencapai 9 persen.
Terkait anggaran, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR mendapatkan alokasi untuk 14 bendungan tahun ini. Namun, direktorat ini menyatakan kemungkinan hanya 11 proyek bendungan yang akan betul-betul dikerjakan.
(Baca: Kementerian PUPR Anggarkan Pembangunan 14 Bendungan Tahun Ini)
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso mengatakan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Kementerian PUPR tidak menargetkan mana saja bendungan yang harus dibangun. Menurutnya, penganggaran yang terlalu saklek justru akan menyulitkan, sebab ada perbedaan kondisi di lapangan.
"Jadi biar luwes, maka ada 14 di DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran), tapi 11 yang akan kami kerjakan," kata Imam beberapa waktu lalu.