Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono masih menunggu laporan Komite Keselamatan Konstruksi sebelum memutuskan perlu atau tidaknya sanksi tambahan bagi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Hal ini seiring adanya kecelakaan kerja perusahaan pelat merah tersebut di proyek rumah susun Pasar Rumput, akhir pekan lalu.
Basuki mengatakan, Komite akan menemui Waskita sebelum melaporkan hasilnya kepada pemerintah. "Nanti kami lihat laporannya dulu, hari Jumat akan dilaporkan ke saya," kata Basuki di kantornya, Jakarta, Selasa (20/3).
Basuki mengatakan, rekomendasi sanksi hingga saat ini masih terbatas pada pencopotan direksi sebagai akibat dari beberapa kecelakaan sebelumnya. Ia pun belum mau berandai-andai apakah akan ada sanksi tambahan setelah kecelakaan terakhir.
(Baca juga: Banyak Kecelakaan, BPK Siap Audit Investigasi Proyek Infrastruktur)
Hanya, Basuki menduga kecelakaan terakhir akibat kelalaian para pekerja dan bukan kegagalan konstruksi. Oleh sebab itu Dinas Tenaga Kerja dan Imigrasi DKI Jakarta juga turut terlibat dalam evaluasinya. "Jadi harus bijaksana juga karena ini bukan kecelakaan konstruksi," kata Basuki.
Sementara, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno juga belum memiliki nama pengganti direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Sebab, ia masih meninjau beberapa hal, terrasuk kemungkinan menambah direksi Waskita yang khusus menangani Quality, Health, Safety & Environment (QHSE).
"Belum (ada nama pengganti), masih dalam review," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
(Baca juga: Cegah Marak Kecelakaan, Pemerintah Tambah Direksi Waskita Karya)
Dirinya juga menampik adanya moratorium dal am proyek yang dikerjakan oleh Waskita. Rini menilai, untuk saat ini, yang paling utama memperbaiki mekanisme kerja, karena banyaknya kecelakaan dalam proyek Waskita diduga kelalaian manusia.
"Sistem mekanisme pelaporan dari tiap daerah untuk GM (general manager) di tiap daerah, harus diperbaiki," ujarnya.
Waskita sendiri tidak berniat mengendurkan pekerjaan setelah didera kecelakaan konstruksi. Mereka hanya akan lebih berhati-hati memilih proyek, terutama yang memiliki konstruksi melayang (elevated).
(Baca juga: Marak Kecelakaan, Waskita Waspada Pilih Proyek Infrastruktur Layang)
Direktur Pengembangan dan Sumber Daya Manusia Waskita Agus Sugiono mengatakan, beberapa proyek yang diincar saat ini juga merupakan infrastruktur sejajar permukaan tanah seperti jalan tol Jakarta-Cikampek Selatan, tol Probolinggo-Banyuwangi, hingga tol Penajam-Balikpapan. "Selain (menyelesaikan) Becakayu, proyek lainnya rata-rata at grade (sejajar tanah) semua," kata dia beberapa hari lalu.