Pemerintah Bakal Terapkan Pengaman Atasi Serbuan Impor Baja Tiongkok

Arief Kamaluddin | Katadata
Aktivitas pabrik baja.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
7/3/2018, 16.17 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah tengah mempersiapkan diri menghadapi imbas kebijakan kenaikan tarif impor baja dan alumunium di Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump berencana mematok tarif bea masuk baja hingga 25%, sementara alumunium dipatok tarif 10%.

Menurut Airlangga, dengan kebijakan ini Tiongkok akan kesulitan menjual produk baja dan aluminiumnya ke AS. Alhasil, produk tersebut akan dialihkan pasarnya ke negara lain, termasuk Indonesia.

"Dia (Tiongkok) akan melihat Indonesia sebagai suatu pasar yang baru dan bagi Indonesia sendiri tentu kami mempersiapkan (dari serbuan impor baja)," kata Airlangga di Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Rabu (7/3).

(Baca juga: Darmin Sebut Kebijakan Trump Sebabkan Baja Tiongkok Banjiri Indonesia)

Jika hal tersebut sampai terjadi, Indonesia diprediksi akan kebanjiran impor baja dan alumunium dari Tiongkok. Karenanya, Kemenperin mengantisipasinya dengan tindak pengamanan perdagangan (safeguard) jika kenaikan impor baja dan alumunium dari Tiongkok berlebih.

"Apabila terjadi injury seperti yang dikatakan di Amerika tentu kami bisa melakukan safeguard," kata Airlangga.

Airlangga mengatakan, saat ini Kemenperin bersama Kementerian Perdagangan telah meningkatkan pemantauan barang impor. Ini untuk mengantisipasi industri dalam negeri tidak terdampak negatif atas adanya kebijakan Trump.

Halaman: