261 Ribu Ton Beras Impor Siap Penuhi Gudang Bulog

ANTARA FOTO/Rahmad
Tumpukan beras di Gudang Bulog di Lhokseumawe, Aceh, 31 Januari 2018.
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
27/2/2018, 15.08 WIB


Perum Bulog menargetkan bisa  merampungkan seluruh kontrak impor beras pada akhir bulan ini. Dengan begitu, diharapkan sebanyak 261 ribu ton stok beras impor akan tersedia di gudang Bulog per akhir Februari 2018.

“Sudah banyak kapal merapat untuk bongkar muat dan ada kapal yang sudah masuk perairan Indonesia tapi belum bersandar,” kata Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti di Jakarta, Selasa (27/2).

Djarot mengatakan, semula Bulog meneken kontrak untuk impor beras sebesar 281 ribu ton dari Thailand, Vietnam, dan India. Namun dalam perjalanannya, kontrak beras impor sebesar 20 ribu ton dari perusahaan Amir Chand, India belum dapat masuk karena hingga saat ini pihaknya masih melakukan negosiasi terkait waktu pengiriman.

(Baca : Bulog : 281 Ribu Ton Beras Impor Siap Datang Bertahap)

“Masih negosiasi waktu untuk masuk di Februari” ujar Djarot.

Data Bulog mencatat hingga 26 Februari 2018, total beras impor yang sudah masuk ke gudang sebesar 157.250 ton.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam kunjungan kerja ke Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta dan Banten, menjelaskan bahwa beras impor yang sudah datang di gudang Bulog dan dikemas dalam wadah karung itu nantinya akan menjadi cadangan beras pemerintah (CBP). Sehingga pasokan beras impor yang baru datang  tak akan mengganggu panen raya yang bakal mencapai masa puncak pada Maret mendatang.

(Baca juga : Bulog Hanya Impor Beras 261 Ribu Ton dari Vietnam dan Thailand)

Selain itu, beras impor juga nantinya akan digunakan sebagai instrumen operasi pasar untuk stabilisasi harga. “Kami akan isi pasar dengan harga di bawah tingkat HET (Harga Eceran Tertinggi),” tutur Enggar.

Meskipun telah memiliki pasokan tambahan dari beras impor, pemerintah tetap menugaskan Bulog untuk menyerap beras milik petani. Rapat koordinasi terbatas sebelumnya memutuskan untuk memberi Bulog fleksibilitas tambahan sebesar 20% di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Dengan begitu, Bulog tetap akan menyerap selama dalam ketentuan. “Petani tidak akan dirugikan,” ujar Enggar.

Tahun ini Bulog menargetkan penyerapan sebanyak 2,7 juta ton beras, dengan rincian sebesar 1,5 juta ton untuk pengadaan beras komersial, 250 ribu ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) serta bantuan sosial Natura 960 ribu ton.