Sebanyak tiga proyek infrastruktur berpotensi mendapatkan pembiayaan dari penerbitan Green Bonds atau surat utang berwawasan lingkungan. Ketiga proyek yang dimaksud yaitu Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Pelabuhan New Tanjung Priok, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air Jatiluhur.
Hal tersebut disampaikan CEO Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) Center Ekoputro Adijayanto. Selain proyek bandara, pelabuhan dan PLTA atau pengembangan energi terbarukan, proyek lainnya yang berpotensi didanai green bonds yaitu pembangunan lintasan kereta api.
"Semua yang tidak terkait dengan jalan raya, itu eligible menerima green bonds," kata Ekoputro di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta, Senin (5/2). (Baca juga: Bappenas: 34 Proyek Infrastruktur Siap Dikerjakan Tanpa Bantuan APBN)
Menurut dia, pihak-pihak yang terkait dengan proyek infrastruktur tersebut, di antaranya Angkasa Pura II dan Pelindo II, akan menunjuk penasehat finansial (financial advisor) untuk berkoordinasi dengan Climate Bonds Initiative sebagai otoritas green bonds.
"Jadi apakah koheren atau inline dengan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan persyaratan-persyaratan mengenai bond ini, apakah digunakan dengan benar untuk proyek green (berwawasan lingkungan). Ini sangat ketat prosesnya," ucapnya.
Lantaran masih tahap penjajakan, Eko belum bisa memastikan berapa besar pembiayaan yang bisa diraup melalui penerbitan green bonds. Namun, harapannya, pembiayaan bisa mencapai sekitar US$ 3 miliar hingga tahun depan.
“Tapi saya tidak berani menyebutkan angka definitif karena kami baru mulai. Kami harus sosialisasikan, promosikan terus menerus dengan PINA ini dan lembaga pemerintah lainnya,” kata dia.