Polisi Selidiki Penyebab Konstruksi LRT Kayu Putih Roboh

ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya
Aktivitas pembangunan proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) di samping Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (11/10/2017).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
22/1/2018, 10.26 WIB

Konstruksi proyek kereta api cepat (Light Rapid Transit/LRT) yang menghubungkan Kelapa Gading-Velodrome di Kayu Putih, Jakarta Timur ambruk pada Senin (22/1) sekitar pukul 01.00 WIB. Kepolisian masih menyelidiki penyebab runtuhnya konstruksi proyek tersebut. 

Konstruksi tersebut ambruk di sekitar Jalan Kayu Putih Raya,Pulo Gadung, Jakarta Timur. Akibat peristiwa tersebut lima orang terluka akibat tertimpa reruntuhan proyek.

Kepolisian telah mengambil langkah melakukan pengamanan di sekitar lokasi runtuhnya konstruksi LRT di Kayu Putih. 

"Penanganan perkara oleh Polres Jakarta Timur," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono ketika dihubungi Katadata, Senin (22/1).

(Baca: Proyek Tol Kerap Ambruk, Pemerintah Ancam Sanksi Konsultan Pengawas)

Hingga kini kepolisian belum mengetahui penyebab runtuhnya konstruksi proyek tersebut. "Nanti akan diberitahu Polres Jakarta Timur apakah (penyebabnya) itu, semua kegiatan itu sudah sesuai dengan SOP," kata Argo.

Saat ini, pihak kepolisian telah melakukan koordinasi dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk penanganan perkasa. Jakpro merupakan kontraktor proyek LRT sepanjang 5,8 kilometer tersebut.

"Tentunya koordinasi, dia (Jakpro) kan yang punya pekerjaan," kata Argo.  (Baca: Selasar BEI Ambruk, Pengelola Gedung Tanggung Biaya Pengobatan Korban)

Pembangunan LRT tersebut saat ini sedang dikebut mengejar target operasi pada Juli 2018 saat digelarnya Asian Games.

Lima korban yang tertimpa reruntuhan proyek yakni Rois Julianto (27), Wahyudin (18), Abdul Mupit (30), Ahmad Kumaedi (22) menderita luka ringan. Korban lainnya bernama Jamal belum bisa dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan.